Mohon tunggu...
Windu Wiratsoko
Windu Wiratsoko Mohon Tunggu... -

I've pretended to be someone i'm not for so long that i don't know who i really am anymore @winduws_id

Selanjutnya

Tutup

Politik

World Statesman Award kepada SBY Tidak Layak dan Tidak Berdasar

6 Juni 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut    Saya pemberian penghargaan World Statesman Award kepada SBY tidak layak dan dan tidak berdasar.  Saya merasa Appeal of Conscience Foundation terlalu arogan dengan memberi penilaian bahwa presiden sangat berjasa dalam menciptakan toleransi di Indonesia. Padahal di Indonesia sendiri banyak pihak yang menentang. Kalau penghargaan tersebut berasal dari dalam negeri  Saya mungkin akan mengerti. Karena kita berpendapat di antara kita saja, jadi mungkin akan ada perbedaan pendapat. Tapi ini adalah lembaga luar negeri dari Amerika Serikat, sehingga menurut  Saya penilaian tersebut dirasa tidak tepat. Sangat-sangat tidak tepat.

Selain itu,  Saya merasa masih banyak intoleransi yang terjadi di indonesia. Sehingga sebenarnya penghargaan tersebut kurang tepat apabila diberikan kepada indonesia. Dan hal itu juga secara tidak langsung mengatakan bahwa Appeal of Conscience Foundation bisa menerima dan memahami tindakan pemerintah terhadap penggusuran gereja, penyegelan rumah ibadah sekaligus tindakan-tindakan brutal antar penganut agama yang menyebabkan hilangnya nyawa, tempat tinggal dan perampasan hak-hak sosial di Indonesia.

Oleh karena itu, bagi penganut Ahmadiyah, para penganut Kristen dan kaum minoritas  lainnya akan berfikir bahwa penghargaan tersebut sangat menakutkan. Sehingga menurut  Saya penghargaan tersebut hanya salah satu bentuk upaya para peloby yang ada di sekitar presiden SBY yang ingin mengkoleksi penghargaan internasional di saat akhir masa jabatan SBY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun