Mohon tunggu...
Windu M. Priadi
Windu M. Priadi Mohon Tunggu... -

menulis, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membayar Untuk Menghibur

3 April 2012   13:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membayar Untuk Menghibur!!

[caption id="attachment_172552" align="aligncenter" width="504" caption="D.I.Y"][/caption] Industri musik Indie di Indonesia mulai kembali terangkat setelah beberapa tragedi di tiap-tiap pagelaran musik indie (gigs) yang merenggut belasan nyawa, bahkan sekarang salah satu stasiun televisi swasta pun mulai berani dan secara konsisten menanyangkan cerita-cerita dan perform-perform musisi indie.

Seingat saya dulu di awal tahun 2000-an masih mudah kita temui pagelaran-pagelaran musik indie khususnya di kota-kota yang memiliki basis musisi indie yang kuat, mereka dengan lantang menyuarakan pandangan-pandangan mereka di setiap pentasnya. Sepertui halnya sekarang mereka masih saja dengan konsisten menyuarakan idealismenya masing-masing.

Nah.. Saya ingin sedikit bercerita tentang scene musisi indie yang lebih unik dari pada musisi indie pada umumnya, mereka menyebut komunitasnya D.I.Y (Do It Yourself), yaa.. komuniotas ini mengerjakan semuany sendiri juga dengan dana secara swasembada. Sebagai contoh mereka mengadakan gigs secara mandiri dengan modal mandiri dan tanpa memungut biaya tiket dari para penonton, mereka menyebutnya dengan uang kolektif. Jadi, barang siapa yang ingin tampil, siap-siap bayar uang kolektif. Biaya kolektif yang biasa harus mereka bayar antara lain 50-150rb/band. Yang lebih hebatny lagi, mereka pun dengan rela bila di undang perform di luar kota dengan juga harus membayar biaya kolektif mereka dengan senang saja hadir, padahal biaya yang mereka keluarkan cukup besar.

Tempat-tempat yang digunakan untuk menggelar acara ini biasanya adalah studio-studio musik, garasi, juga café-café kecil. Mereka menggunakan tempat yang benar-benar seadanya dengan alat yang seadaanya juga, walaupun begitu, mereka tidak bias diremehkan, mereka juga memiliki skill bermain musik yang sangat bagus, bahkan beberapa diantaranya, telah merilis albumnya di Negara-negara tengga Indonesia. Mereka juga terdiri dari bermacam-macam aliran musik, jadi tidak hanya punk atau metal saja.

Terakhir yang saya sangat kagumi dari mereka adalah ternyata tujuan mereka hanya satu, mereka ingin musik-musik indie di Indonesia harus tetap ada, dan eksis, mereka rela bermain tanpa di bayar, mereka juga rela bermain dengan harus membayar, asalkan musik indie yang mereka usung tetap ada. Tradisi-tradisi gigs indie/underground tetap ada dan tidak di asingkan atau dibeda-bedakan. Dan juga tetap menghibur!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun