Hari ini dalam hening diam
kembali ku lewati sekumpulan aspal hitam
Yang pernah menunjukkan kepadaku
Menemani ku dan mengantarkan ku
Menuju keberadaan mu
Berharap menggapai asa berdua
Saat impian membuat kita menipu
Dalam diri dan hangatnya buaian cinta
Ya masih jalan yang sama
Depok sampai dengan Bintara
Yang pernah kulalui selama tiga tahun
Membuai lamunan pada selembar kenangan
Aku terbuai
Pada masa yang telah lalu
Pada sebuah beranda tempat kita bercumbu
Pada gerak tawa tidak bersuara yang ekspresif
Aku terbuai
Pada kesan yang membekas dalam ingatan
Pada artikulasi suara yang mungkin tak terdengar lagi
Pada untaian kata cinta yang tak lagi dihati boleh kusimpan
Aku terbuai
Aku masih saja menggugu
Kenangan itu segalanya tentang dirimu
Kini Lembaran itu tertutup sudah
Saat ikrar janji sehidup semati dihadapan wali
Dan kita kembali menapaki hidup semasing diri
Meninggalkan yang pernah kita hadapi semua rinai hidup
Tersadar dari lamunan
Ku ingat kembali
Sepanjang jalan ini
Tak banyak perubahan
Walau telah kutinggalkan menahun
Karna luka tak terperi dalam hati
Yang berubah adalah semasing diri
Kita belis yang berdiri membelakangi
itulah kita saat ini
Cinta yang teroksidasi waktu
Telah meniadakan aku, kamu, kita
Sulit dikerik telah berpadu
Karena luka terasa
Kediri, saat terik matahari berpendar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H