Sebagai pecinta PSSI tentu banyak prtanaan kenapa PSSI kalah melulu, Indonesia sebelumnya kalah 0-5 atas Thailand, kemudian jua kalah 0-5 atas Vietnam.
Tim Evan Dimas, Paulo Sitanggang dan kawan2 ini menurut saya bukan tim ayam sayur. Begitu garang dan stabil saat uji coba pada masa2 U19 dibawah platih Indra Safri dan melumat hampir seluruh tim daerah di Indonesia kok jadi tidak sabil di U23 saat perhelatan Seagames ke 28 yang lalu?
Banyak kawan2 pecinta bola di kampung saya mempertnyakan kenapa bukan Inda Safri yag melanjutkan melatih U19 yang tambah umur menjadi U23? Mungkin dan tentu ada kebijakan dan alasn tersendiri pengurus PSSI mengangkat Aji Santoso dari yang pada Sea Games sebelumnya hanya sebagai asisten pelatih, menjadi pelatih utama timnas U23. Padahal selain Aji, masih ada Indra Sjafri atau Nil Maizar. Mudah2an alasnnya bukan karena suaya Aji dapat datur atau ditukangi.
Dari segi tehnis sih timnas masih solid dan garang pada pertandingan2 sebelumnya ( menang telak 6-1 atas Kamboja dan memungkam Filipina dengan skor 2-0.) namun tidak menyangka bisa kalah dengn memaluan 0-5 pada dua pertandingan teakhir (melawan Thailand dan Vietnam). Walaupun degan sejuta maaf dan ribuan alasan dari PSSI, kenyataan ini mnimbulka banyak Tanya dari masyaraat.
Akhirnya Allah memberikan sinyal dengan selentingan penauran skor dan dimunculkan dengan rekaman pengaua yan dimuatbebagai mdia cetak an elektronik. Saat mengeaui ini hati sayabgejolak “TERKUTUKLAH KALIAN PARA PENGATUR SKOR”. Seandinya saya memilii kesaktian, merek semua akan saya kutuk menjadi kodok yang multnya mangap/meganga terus tana bisa mengatup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H