Mohon tunggu...
Windu Hernowo
Windu Hernowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Post stroke Survivor retired from QHSE Manager at Schlumberger. Modern Safety Management Consultant http://hernowo1.wordpress.com/. Actively involved in Yayasan Stroke Indonesia and co-founder of LSM-Himpunan Peduli Stroke. Now doing experiments and writting novel =>http://fathirmuqodas.wordpress.com Pemerhati masalah sosial, ekonomi da politik diluar olah raga dan manajemen

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

“Terkutuklah Kalian Para Pengatur Skor”

22 Juni 2015   12:03 Diperbarui: 13 Juli 2015   14:17 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

 

 

Sebagai pecinta PSSI tentu banyak prtanaan kenapa PSSI kalah melulu, Indonesia sebelumnya kalah 0-5 atas Thailand, kemudian jua kalah 0-5 atas Vietnam.

Tim Evan Dimas, Paulo Sitanggang dan kawan2 ini menurut saya bukan tim ayam sayur. Begitu garang dan stabil saat uji coba pada masa2 U19 dibawah platih Indra Safri dan melumat hampir seluruh tim daerah di Indonesia kok jadi tidak sabil di U23 saat perhelatan Seagames ke 28 yang lalu?

Banyak kawan2 pecinta bola di kampung saya mempertnyakan kenapa bukan Inda Safri yag melanjutkan melatih U19 yang tambah umur menjadi U23? Mungkin dan tentu ada kebijakan dan alasn tersendiri pengurus PSSI mengangkat Aji Santoso dari yang pada Sea Games sebelumnya hanya sebagai asisten pelatih, menjadi pelatih utama timnas U23. Padahal selain Aji, masih ada Indra Sjafri atau Nil Maizar. Mudah2an alasnnya bukan karena suaya Aji dapat datur atau ditukangi.

Dari segi tehnis sih timnas masih solid dan garang pada pertandingan2 sebelumnya ( menang telak 6-1 atas Kamboja dan memungkam Filipina dengan skor 2-0.)  namun tidak menyangka bisa kalah dengn memaluan 0-5 pada dua pertandingan teakhir (melawan Thailand dan Vietnam). Walaupun degan sejuta maaf dan ribuan alasan dari PSSI, kenyataan ini mnimbulka banyak Tanya dari masyaraat.

Akhirnya Allah memberikan sinyal dengan selentingan penauran skor dan dimunculkan dengan rekaman pengaua yan dimuatbebagai mdia cetak an elektronik. Saat mengeaui ini hati sayabgejolak “TERKUTUKLAH KALIAN PARA PENGATUR SKOR”. Seandinya saya memilii kesaktian, merek semua akan saya kutuk menjadi kodok yang multnya mangap/meganga terus tana bisa mengatup.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun