Menurut berita disini , Jokowi diibratkan seperti emut kecil yang bisa mati jika ketindih jempol. Apalagi gajah2 yang mengurung tidak satu tapi lebih dari satu gajah.
Kalau Foke didukung oleh Partai-partai besar, maka Jokowi pun didukung oleh “Artis-artis besar.” Dan dukungan itu nyata, seperti yang diberitakan di sini, dimana Sejumlah artis ibukota menyatakan dukungan pada calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama. Artis-artis tersebut terlihat menghadiri acara Halal Bihalal Jokowi-Basuki yang hari ini digelar di Posko Pemenangan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 25 Agustus 2012.
Sejumlah artis yang mendukung Jokowi-Ahok antara lain Ayu Azhari, Ahmad Dhani, Ahmad Albar, Setiawan Djodi, Edo Kondolongit, Camelia Malik, Marini Sardi, Hanung Bramantyo, Marini Sardi, Ayu Azhari, Dedy “Miing” Gumelar dan Rieke Diah Pitaloka. Dukungan ini mereka nyatakan saat acara Halal bi halal di Posko pemenangan Jokowi_Ahok di Jl. Borobudur, Menteng Jakarta Pusat(25/8/2012) tempo hari.
Namun dalam permainan undi suit, semut (kelingking) selalu menang melawan gajah (jempol). Melihat fenomena diatas, bisa saja Jokowi uggul diputran kedua nanti. Prediksi ini berdasarkan kalkulasi sbb :
Pengamat politik, mengatakan bahwa ketokohan calon gubernur DKI Jakarta akan lebih berpengaruh dibanding faktor banyaknya dukungan partai politik. Menurutnya, warga Ibu Kota lebih suka calon yang rendah hati. Sehingga kecenderungan pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta sudah tampak pada putaran pertama, 11 Juli 2012.Prediksi berikutnya hasil yang sama akan terjadi pada putaran kedua pada 20 September nanti.
Jika putaran pertama saja sudah terlihat, ketokohan lebih besar dari dukungan partai yang tak begitu laku di tingkat provinsi. Faktor ketokohan calon merupakan cermin dari integritas dan kualitas kepemimpinan yang diinginkan oleh warga DKI Jakarta. Hal ini ditandai dengan jumlah perolehan suara pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono pada putaran pertama lalu. Saat itu, pasangan yang yang didukung oleh Partai Golkar tersebut kalah dari pasangan independen, Faisal Basri dan Biem Benjamin.
Hal tersebut diatas menunuikkan bahwa, warga DKI Jakarta sudah bisa memilih pemimpin yang peduli dengan rakyat, bukan pemimpin yang hanya mementingkan kepentingan golongan-golongan tertentu. Warga DKI kini cederung lebih memilih pemimpin yang low profile, tidak tinggi hati, dan dekat dengan rakyat, bukan pemimpin yang doyan berkampanye saja.
Ayo warga DKI pilihlah sesuai hati nurani anda, tolak serangan fajar menjelang pemilihan.Para pemilih perlu menyadari bahwa dukungan partai kepada calon gubernur bisa menimbulkan politik transaksional. Hal itu bisa berakibat pada pelanggaran kekuasaan saat calon tersebut sudah terpilih. Kita berharap agar warga bisa memilah program kampanye yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan DKI Jakarta, bukan sekadar janji calon.
Kalau melihat artis-artis yang mendukung Jokowi-Ahok ini, tentunya ada harapan besar bagi Jokowi_Ahok untuk memenangkan putaran kedua, karena seperti Ahmad Dhani yang memiliki fans fanatik yang tidak sedikit, begitu juga dengan Hanung Bramantyo, sutradara muda yang handal dengan segitu banyak komunitasnya. Begitu juga dengan artis-artis populer lainnya.
Selama putaran kedua berjalan sesuai dengan Fair Play, sangat mungkin dukukungan artis tersebut mempengaruhi perolehan suara bagi Jokowi-Ahok, tapi kalau seandainya diputaran kedua nanti semua berjalan tidak sesuai dengan yang kita kehendaki, maka dukungan artis pun tidak akan mempengaruhi apa-apa. Pemenangan tersebut juga harus dibarengi dengan pengawasan para simpatisan disaat pencoblosan dan penghitungan suara, karena disaat itulah segala kecurangan bisa terjadi.
AYO JAKARTA PILIHLAH GUBERNUR SESUAI HATI NURANI.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H