Pemerintah Tidak Harus Mengeluarkan Subsidi BBM Jika…………..
Saat ini rata-rata kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia mencapai 1,5 juta barrel per hari. Dari jumlah itu, kapasitas produksi BBM di dalam negeri hanya 650.000 barrel per hari. Selebihnya impor. Dari angka ini total impor menjadi 850000 barrel/day.
Kita mesti ke ladang minyak untuk melihat Production Cost per barrel. Biasanya kawan2 yang di lapangan memiliki Harga Pokok Produksi (HPP) per barrel minyak mentah,yang nilainya bervariasi antara US$5.00 sampaidengan US$14.00 tergantung dari banyak variable yang ditetapkan termasuk yang jelas adalah jumlah produksi. Semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan pada suatu lading/lapangan minyak, makin kecil biaya produksinya. Begitu pula sebaliknya.
Dengan asumsi tidak mengambil revenue Migas untuk membantu membiayai berbagai pembangunan, maka ini dapat untuk membantu masyarakat seluruh negeri tercinta ini dan Pemerintah tidak harus mengeluarkan subsidi bbm.
Coba bersama-sama kita hitung Dengan menisbikan biaya refinery, distribusi dan transportasi bbm hitungan dapat kita sederhanakan sbb :
Jika yang produksi sendiri itu dengan ongkos produksi US$ 14.00 dibebankan ke masyarakat, maka biya untuk produksi 650000 barrel adalah US$  9,100,000. Sedang minyak import senilai US$ 78/bbl sepenuhnya dibebankan ke msyarakat jumlahnya adalah US$ 66,852,500. Sunghingga beban yan harus ditanggung masyarakat menjadi US$ 75,952,500 untuk 1,5 juta barrel minyak yang dikonsumsi masyarakat. Jika total pembelian dibagi jumlah barrelnya, maka beban per S$ 50.635 yang setara dengan US$ 0.318459 per liter atau Rp. 3,821.509 per liter.
Dengan harga yang sekarang Rp. 6,500.- per liter , maka ada dana yang bias dimasukkan ke kas negara Rp. 2678.491 pe liter. Dengan konsumsi 1,5 juta barrel atau 238,500,000,000 liter tiap hari, Maka ADA pemasukan untuk kas Negara sebesar Rp.638 triliun lebih  atau tepatnya 638,820,000,000,000.- per hari. Ya betul per hari
Dana inilah yang dapat untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk Pendidikan, Kesehatan dll.
Jakarta/8 Nopember 2014
Iseng2 Windu Hernowo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H