Oleh: Ph. Angga Purenda
[caption id="attachment_249456" align="aligncenter" width="583" caption="Budi Haryono & Endang Lestari (Foto: Angga P)"][/caption] “Jadi begini, bagaimana keluarga bisa harmonis yang penting itu bisa menjaga komunikasi, kepercayaan dan membutuhkan pengorbanan. Jika kita saling komunikasi dan terbuka malahan membuat kita nyaman dalam menjalani kehidupan ini” ujar Budi Haryono (60), pensiun Bawasda Kabupaten Klaten ini.
38 tahun sudah Budi Haryono dan Endang Lestari menjalani kehidupannya sebagai pasangan suami istri. Pasangan yang telah menerima sakramen perkawinan di tahun 1975 ini telah melewati berbagai asam manisnya kehidupan bersama. Namun pasangan yang dikarunia tiga anak ini menjadikan Tuhan sebagai pegangan dalam mengarungi bahtera rumah tangganya.
“Pegangan kita ya hanya satu itu yaitu Tuhan yang selalu hadir di tengah-tengah keluarga kami” ujar pria yang sebagian rambutnya sudah mulai memutih ini.
Selepas pensiun Budi Haryono justru tidak istirahat dalam berkarya, ternyata tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan oleh gereja dan kelurahan setempat. Dari mulai menjadi pengurus gereja hingga dipercaya panitia pemilihan kepala desa. Meskipun kesibukan terus mewarnai kehidupan Budi Haryono, namun dirinya tidak melupakan perhatiannya untuk keluarganya. Apalagi demi menjaga keharmonisan dalam keluarga, dirinya selalu menekankan tiga hal yaitu komunikasi, kepercayaan dan pengorbanan.
3 hal itu juga yang membuat Endang Lestari merasa mendapatkan kenyamanan dan ketentraman di dalam keluarganya. “Kepercayaan saya dengan suami saat berkarya bagi gereja dan lingkungan masyarakat justru tidak memunculkan kecurigaan diantara kita” ujar ibu rumah tangga 59 tahun ini.
Endang Lestari sebenarnya berharap jika suaminya dapat mengurangi kegiatannya karena sudah semakin tua dan pelupa. Namun dirinya tidak mau membatasi suaminya dalam berkarya jika masih dibutuhkan bagi gereja dan masyarakat. Karena dia juga merasa bangga jika suaminya dapat membaur dengan siapa pun meskipun menjadi kaum minoritas di lingkungan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Budi Haryono mengatakan jika kita harus selalu siap ketika diberi kesempatan untuk mengabdi dan melayani bagi sesama seperti yang Ia jalani selama ini. Terlebih lagi selama ini dirinya dapat membagi waktu untuk kegiatan diluar dan keluarga sehingga keharmonisan dalam rumah tangga selalu terjaga.
“Jadi begini, bagaimana keluarga bisa harmonis yang penting itu bisa menjaga komunikasi, kepercayaan dan membutuhkan pengorbanan. Jika kita saling komunikasi dan terbuka malahan membuat kita nyaman dalam menjalani kehidupan ini” ujar Budi Haryono (60), pensiun Bawasda Kabupaten Klaten ini.
Menurutnya apabila selalu terjalin komunikasi didalam keluarga maka akan menumbuhkan kepercayaan itu sendiri. Ditambah pula dengan pengorbanan oleh salah satu pasangan dan menurutnya sering terjadi pada pihak wanita. Maka itu dirinya sangat bersyukur memiliki istri yang begitu sabar dan setia menjalani kehidupan bersama bahtera rumah tangga.
Meskipun pasangan Budi Haryono danEndang Lestari terlihat harmonis namun terkadang ada pertengkaran kecil diantara mereka. “Kalau ada pertengkaran dalam rumah tangga biasanya 5 menit sudah selesai, biasanya saya diam dan tidak melanjutkan perselisihan itu” ujar Budi Haryono yang memiliki hobi bersepedaan dengan cucunya ini.
Dirinya memiliki prinsip jika ada permasalahan di dalam keluarga maka segera untuk diselesaikan. Jika tidak segera diselesaikan maka permasalahan akan terus belarut-larut dan tidak akan pernah selesai. Terlebih lagi Ia menyakini jika Tuhan beserta kita maka apapun permasalahannya akan segera dapat diselesaikan. “Jika kita memiliki kehendak yang baik maka Tuhan akan menyelesaikannya” tegas Budi Haryono.
Keinginan Budi Haryono sangat sederhana dalam menjalani kehidupannya yaitu menciptakan suasana ketentraman dan kedamaian di dalam keluarganya. “Harapan saya untuk keluarga ini ya biasa-biasa saja, hidup sederhana dan tidak ingin punya yang muluk-muluk” ujar pria yang pernah menjabat menjadi Kepala RSPD Kabupaten Klaten selama 8 tahun ini.
Lebih lanjut Budi Haryono menegaskan jika baginya materi itu bukanlah segala-galanya karena hidup yang dicari adalah ketentraman. Menurutnya masing-masing tahu bagaimana hidup tentaram itu namun justru manusia selalu menginginkan yang lebih dan terlihat serakah. Terlebih lagi baginya keluarga yang harmonis serta suasana ketentramann yang Ia dapatkan selama inimenjadi tujuan hidupnya. “Sebenarnya keadaan di surga itu bisa kita rasakan di dunia ini, dimana tercipta suasana damai dan tentram di dalam keluarga” ujar Budi Haryono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H