Mohon tunggu...
Philippus Angga Purenda
Philippus Angga Purenda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perkenalkan saya Ph. Angga Purenda, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan kosentrasi Jurnalistik di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mie Ayam “Pocong” Tugu Lilin

12 Desember 2013   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 2291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1386818500302514598

[caption id="attachment_298192" align="aligncenter" width="408" caption="Mie Ayam Pocong Tugu Lilin"][/caption]

Cerita: Ph Angga PurendaFoto:Aziz Mardiansyah

Siapa yang tak kenal dengan mie ayam, berbagai cita rasa telah mewarnai sajian kuliner nusantara. Mulai dari mie ayam Jakarta, mie ayam Palembang hingga yang sudah begitu khas yaitu mie ayam Wonogiri. Nah kali ini saya akan berbagai cerita mengenai wisata kuliner saya di Kota Solo yakni mie ayam pocong tugu lilin. Pembaca pasti penasaran mengapa mie ayam yang satu ini dinamai dengan kata pocong segala.

Jika dilihat dari luar, warung tendanya cukup sederhana hanya di pinggir jalan dan memang berdekatan dengan pertigaan tugu lilin. Namun menariknya ketika saya baru saja datang dengan memakirkan motor, bersamaan itu pula beberapa crew mie ayam pocong tugu lilin mengucapkan kata monggo...monggo....( Silakan ) berulang kali. Tapi jangan salah pula di dalam sudah banyak konsumen yang menanti semangkuk mie ayam.

Ketika merasakan mie ayam tersebut, rasa manis langsung mendominasi lidah saya. Menurut teman saya yang juga menjadi pemandu kuliner waktu itu menjelaskan jika mie ayam pocong tugu lilin ini merupakan mie ayam manis paling enak dan populer di Solo. Memang kalau saya lihat mie ayam ini biasa saja namun rasanya memang enak sehingga tidak heran banyak juga artis yang pernah mampir di warung ini, terlihat dari beberapa foto yang tertampang.

Saat menikmati mie ayam ini kita dapat memesan dengan tambahan bakso serta berbagai lauk lainnya. Salah satunya yang berada di baskom yang berisi ceker, ati dan kepala ayam yang sudah di bacem sehingga rasanya begitu manis.

Tapi mengapa disebut dengan kata pocong?, apakah warung ini terdapat pocongnya. Tentu saja kita tidak akan menemui pocong-pocong yang terdapat di warung sederhana ini. Pocong yang dimaksud disini dapat dikatakan isu yang dihembuskan oleh kompetitornya agar mie ayam yang letaknya tidak jauh dari tugu lilin ini tidak laku.

Ada beberapa isu yang berkembang di masyarakat mengenai mie ayam ini. Jika kita membeli mie ayam di tempat itu maka akan dipangku oleh pocong pesugihan si pemilik warung. Kemudian jika kita membeli mie ayam tersebut dan dibawa pulang maka rasanya akan berbeda karena sudah di luar jangkauan penglaris dari pocong.

Cerita yang cukup unik mewarnai perjalanan mie ayam ini sehingga tidak heran jika masyarakat Solo lebih mengenalnya dengansebutan mie ayam pocong tugu lilin. Meskipun begitu isu yang berkembang tersebut tidak mempengaruhi masyarakat untuk datang dan mencoba mie ayam manis ini.

Setiap harinya penggemar mie ayam manis memenuhi warung sederhana ini untuk mencicipi semangkuk mie ayam yang begitu enak. Kini bagi penggemar mie ayam tidak salahnya untuk mencoba sajian kuliner ini dan menjadi salah satu tempat wajib yang dikunjungi ketika di Kota Solo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun