Mohon tunggu...
Windi Wildiani
Windi Wildiani Mohon Tunggu... Freelancer - Lulusan Universitas Sintuwu Maroso Poso

Sarjana Sosial yang hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia dan Kita Sebagai Masyarakat Indonesia

24 September 2012   05:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:49 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Negara Indonesia adalah Negara yang unik dan menarik dibandingkan Negara lain karena Indonesia memiliki keragaman suku bangsa, kebudayaan, adat istiadat, sejarah dan bahasanya masing-masing. Tentunya tidak mudah untuk menyatukan keragaman tersebut, bahasa yang digunakan juga mustahil menggunakan bahasa masing-masing dalam berkomunikasi jika berbeda suku. Seperti, suku Gorontalo ketika bertemu suku Jawa atau suku Madura bertemu suku Bugis, mereka pasti kebingungan dalam menyatakan maksud mereka. Untuk itulah, diperlukan satu bahasa pemersatu yang disebut Bahasa Indonesia.

Para Pejuang dan pemimpin nasional Indonesia kita terdahulu pun tidak mudah untuk memperjuangkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, mereka juga mendapat hambatan-hambatan diantaranya, bahasa daerah yang digunakan masyarakat indonesia saat itu sangat kental dan sulit untuk dipahami selain itu, masuknya Bangsa Belanda yang mempengaruhi bahasa di daerah-daerah di Indonesia juga sangat sulit dihentikan karena disetiap sekolah-sekolah anak dididik dengan menggunakan Bahasa Belanda. Ki Hajar Dewantoro merupakan salah satu tokoh yang saat itu sangat giat memperjuangkan Bahasa Indonesia, beliau terus memproklamirkan Bahasa Indonesia melaui pidato-pidatonya maupun tulisan-tulisannya, hingga akhirnya Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai Bahasa Nasional.

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional haruslah kita dukung sepenuhnya mengingat bagaimana para pendahulu kita berjuang untuk mempertahankannya. Kita sebagai masyarakat indonesia harus berupaya untuk menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar serta selalu bersikap positif terhadap bahasa indonesia. Karena faktanya, saat ini Indonesia sedang dilanda demam bahasa prokem, alay, gaul dan lain sebagainya. Generasi-generasi muda hampir tidak lagi mengenal bahasa indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia dianggap kaku dan monoton. Hampir disetiap tempat dan kesempatan baik secara langsung maupun melalui media televisi yang sering saya lihat penggunaan bahasa indonesia masih sangat minim. Bahkan di beberapa daerah masih sangat mementingkan penggunaan bahasa daerahnya, tidak sedikit daerah yang hampir seluruh masyarakatnya tidak memahami pentingnya penggunaan bahasa indonesia. Pada suatu ketika saya bertemu dengan seorang anak kecil berusia dua tahun, saya tidak memahami apa yang dikatakannya, ia merengek meminta sesuatu, saya berpikir mungkin suatu kewajaran karena anak kecil diusia seperti itu sulit untuk berbicara secara jelas. Saya pun membawa anak tersebut pada Ibunya, saya tercengang ketika  Ibu itu mengeluarkan beberapa kata dari mulutnya yang saya tidak mengerti, tiba-tiba anak itu diam dari tangisnya, ternyata anak tersebut tidak bisa berbahasa indonesia, ia hanya memahami bahasa daerah ibunya saja, saya penasaran dan bertanya kemudian mendapatkan satu jawaban bahwa di daerah asalnya seluruh masyarakat jarang bahkan sebagian hampir tidak pernah menggunakan bahasa indonesia. Sungguh miris! Kita tentu paham mengapa hal ini bisa terjadi, lalu bagaimana jika kepopuleran bahasa indonesia kalah bersaing dengan bahasa inggris yang kini juga sedang membangun eksistensinya di Negara Indonesia sebagai bahasa internasional? Bisa dibayangkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia akan bergeser dan tidak terlaksana bahkan bisa jadi bahasa indonesia akan lenyap dilupakan seperti halnya bahasa sansekerta terdahulu.

Menyadari kondisi ini, kita masyarakat indonesia sebagai pengguna bahasa indonesia pasti tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Maka dari itu, marilah kita bersama-sama mengambil langkah tegas untuk mempertahankan dan mengimplementasikan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak hanya dalam pidato resmi dan tulisan-tulisan saja kita memberikan suguhan bahasa indonesia sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) namun, dalam setiap aktivitas yang kita lakukan juga harus menggunakan bahasa indonesia sesuai EYD agar kita terbiasa untuk menggunakannya, seperti kata pepatah “ala bisa karena biasa”. Selamat Berbahasa Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun