Mohon tunggu...
Windi Sopia Nopianti
Windi Sopia Nopianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa IAIN Palangkaraya

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Selanjutnya

Tutup

Financial

Yuk, Kita Cari Tau tentang Return dan Risiko Aset Tunggal

4 April 2023   10:10 Diperbarui: 5 April 2023   13:50 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Nama: Windi Sopia Nopianti

Mata Kuliah: Analisis Investasi dan Portofolio

Dosen Pengampu: Puput Iswandyah Raysharie, S.E., M.E.

Ketika kita berinvestasi, kita mungkin mendengar banyak istilah. Salah satu istilah tersebut adalah Return. Jadi,  return adalah istilah paling sederhana yang digunakan untuk merujuk pada nilai uang yang hilang atau diperoleh oleh investasi selama periode waktu tertentu. Seorang investor yang berinvestasi mengharapkan return atas investasi yang ditanamnya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang return, jenis dan komponennya, silakan baca deskripsi lengkap di bawah ini.

Seperti disebutkan di awal artikel, return adalah pengembalian atau kerugian investasi selama jangka waktu tertentu. Return atau imbal hasil dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai rupiah suatu investasi secara nominal dari waktu ke waktu. Return juga dapat dinyatakan dalam persentase yang diperoleh dari laba atas rasio modal yang diinvestasikan.

Perlu diketahui bahwa, return yang diterima investor tidak selalu ke arah positif, tetapi bisa juga bergerak ke arah negatif. Pengembalian negatif berarti hilangnya modal yang diinvestasikan. Oleh karena itu, ungkapan "high risk, high return" cukup umum dalam dunia investasi, yang berarti semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi pula potensi return bagi investor. Pada investasi reksa dana, return merupakan hasil pengembangan dana investasi yang dikelola oleh Portfolio Manager (MI), berdasarkan nilai modal investasi, dan diperbaharui setiap hari perdagangan bursa. 

Angka tersebut dapat berubah setiap hari, perubahan itu sendiri didasarkan pada NAB harga saham, yang dipengaruhi oleh harga pasar Bursa Efek Indonesia, IHSG dan kondisi ekonomi luar negeri dan dalam negeri. Perlu dicatat bahwa pengembalian investasi ini mungkin negatif, yang berarti investasi kita merugi.

Komponen Return

Komponen pengembalian investasi terdiri dari dua, yakni Yield dan Capital Gain.

1. Yield

Yield mengacu pada jumlah keuntungan yang diperoleh dan direalisasikan dalam suatu produk investasi selama periode waktu tertentu. Jumlah tersebut dinyatakan sebagai persentase dari jumlah yang diinvestasikan. Bentuk pengembalian itu sendiri terdiri dari dua yaitu bunga dan dividen.

  • Bunga

Investasi, seperti rekening tabungan dan obligasi, memberi investor pendapatan dalam bentuk bunga. Dengan memilih investasi semacam itu, biasanya kita  bisa mengetahui sejak awal berapa banyak uang yang akan didapatkan dari investasi ini nantinya

  • Dividen

Beberapa produk investasi, seperti saham, membayar dividen kepada investor sebagai bagian dari pendapatan perusahaan. Besar kecilnya dividen itu sendiri tergantung dari seberapa bagus hasil ekonomi perusahaan dan  saham apa yang kita miliki di perusahaan tersebut.

2. Keuntungan Modal (capital gain)

Saat kita menjual investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau ETF, lebih dari  yang kita bayarkan untuk membelinya, maka dapat dikatakan bahwa kita mendapat keuntungan modal (Capital gain). Sebaliknya, jika nilainya lebih kecil dari modal yang digunakan untuk membelinya, maka kita mengalami kerugian modal (capital loss).D

Dalam praktiknya, tidak semua instrumen investasi yang dipilih bisa menghasilkan pengembalian. Capital gain sangat bergantung pada harga pasar instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar bursa. Aktivitas jual-beli mempengaruhi harga dari aset investasi dan berpotensi mengubah nilainya. Beberapa contoh investasi yang bisa memberikan capital gain adalah saham dan obligasi. Sementara investasi yang tidak memberikan pengembalian berupa capital gain antara lain sertifikat deposito, tabungan, dan lain sebagainya

Jenis-jenis Return

Apabila dilihat dari segi waktunya, return dapat dibedakan menjadi return realisasian (realized return) dan return ekspektasian (expected return).

1. Return Realisasian

Return realisasian (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari investasi yang juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian (expected return) dan risiko di masa datang. Return realisasian dapat dihitung berdasarkan return total (total return) atau relatif return (return relative).

  • Return Total

Return total (total return) merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return total dari return realisasian terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Contohnya, perubahan harga dari investasi di obligasi (bond) merupakan capital gain (loss) dan bunga obligasinya adalah bond yield. Hal yang sama jika investasi di saham, perubahan harga saham adalah capital gain (loss) dan dividen sahamnya adalah dividen yield.

  • Relatif Return

Relatif return (return relative) adalah nilai hasil investasi relatif terhadap nilai investasinya

2. Return Ekspektasian

Return ekspektasian (expected return) merupakan return yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return ini penting untuk pengambilan keputusan suatu investasi. Return ekspektasian (expected return) biasanya dihitung berdasarkan rata-rata (mean) dari return historis: Rata-rata return historis untuk menghitung return ekspektasian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan rata-rata aritmatika (arithmetic mean) dan rata- rata geometrik (geometric mean).

Rata-rata aritmatika (arithmetic mean) adalah rata-rata biasa yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan karena nilai waktu dari uang. Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Rata-rata geometrik lebih tepat digunakan untuk menghitung rata-rata return melibatkan beberapa periode waktu dengan asumsi bunga berbunga.

Risiko Investasi

Menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return ekspektasian dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang diharapkan atau diekspektasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun