Pada saat ini pandemi covid-19 masih melanda indonesia bahkan seluruh Negara di dunia. Pandemi ini tidak hanya akan menyerang kesehatan semua orang tetapi dengan penyebarannya yang sangat cepat, bisa di mana saja, kapan saja, menyebabkan terhambatnya semua kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik itu para pejabat, pengusaha, guru, peserta didik bahkan semua orang. Yang mana, semua orang diharuskan untuk menyelenggarakan seluruh kegiatannya di kediamannya (rumah) masing-masing termasuk proses belajar mengajar guna mengantisipasi dan menghentikan penyebaran pandemi tersebut. Proses pembelajaran yang sebelumnya dilakukan di sekolah secara tatap muka langsung, sekarang harus dilakukan di rumah melalui media-media yang pembelajaran melalui jaringan internet (online).
Penguasaan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salah satu lahan yang menjadi pendukung utama dalam melaksanakan pembelajaran daring (dalam jaringan). Yang mana, guru maupun peserta didik harus mampu menggunakan teknologi yang ada agar bisa dijalankan dengan baik. TIK banyak sekali manfaatnya dalam pendidikan, diantaranya adalah: (1) meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4) mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5) menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan (6) memungkinkan terjadinya interaksi (dari Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat).
Namun, ada sebagian orang yang tidak memanfaatkan TIK ini dengan baik dan sebagimana penggunaan semestinya. Baik itu dari orang dewasa, remaja maupun anak-anak yang menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi hanya sebagai alat untuk memenuhi kesenangan atau hiburan saja. Sehingga membuat mereka lalai dan lupa waktu. Dan juga banyak dari pengguna teknologi salah dalam penggunaannya, seperti menebarkan kebencian, mencaci maki orang melalui media sosial, melihat video yang seharusnya tidak ditonton, dan banyak penyalahgunaan yang lainnya.
Apalagi pada masa pandemi ini, peserta didik yang dituntut untuk menggunakan teknologi setiap harinya sebagai alat perantara untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Yang mana guru akan memberikan materi di platform pendidikan seperti e-learning atau aplikasi whatsaap, sedangkan  peserta didik diminta untuk memahami materi tersebut tanpa adanya penjelasan dari guru  tersebut. Hal ini akan membuat peserta didik kesulitan untuk memahami dan timbulnya rasa bosan sehingga mereka teralihkan oleh perhatian lain dari penggunaan TIK yang digunakan tersebut, banyak siswa yang lebih memilih untuk bermain game online, bermain media sosial, menonton video youtube, dan banyak lainnya.
Maka dari itu, agar peserta didik memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan baik, guru harus mampu membuat metode pembelajaran yang menarik, misalnya melalui salah satu bentuk pemanfaatan TIK yang dapat diterapkan terhadap dunia pendidikan, terutama saat pandemi ini adalah menggunakan media pembelajaran. Media yang dapat dikembangkan oleh guru dalam menunjang proses pembelajaran secara online adalah menggunakan video pembelajaran. Video pembelajaran merupakan media audio dan visual yang memuat pesan-pesan dari pembelajaran baik itu konsep, prinsisp, prosedur, teori aplikasi pengetahuan guna membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran (Cheppy Riyana, 2007). Video pembelajaran harus dikemas sebaik mungkin agar isi dari materi pelajaran tersebut sampai kepada peserta didik.
Video pembelajaran ini memiliki manfaat yang sangat banyak terhadap berjalannya suatu pendidikan, yang diantaranya yaitu: (1) memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik; (2) memperlihatkan secara nyata sesuatu yang awalnya tidak dapat dilihat; (3) menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu; (4) memberikan pengalaman kepada peserta didik merasakan suatu keadaan; (5) dan menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang mampu memicu diskusi peserta didik. (Dikutip dari buku "Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif" karya Andi Prastowo, 2012). Selain itu, Video pembelajaran bisa diakses oleh seluruh peserta didik untuk belajar kapanpun dan dimana pun mereka berada. Serta video bisa diputar berulang kali untuk mengulang pelajaran dan mendapatkan pemahaman yang maksimal.
Untuk itu, guru-guru mata pelajaran harus mampu mempersiapkan perencanaan pembelajaran dalam bentuk video secara kreatif yang mampu menunjang keefektifan terjadinya interaksi dengan peserta didiknya dan keefektifan penyampaian materi pembelajaran agar makna dari konsep materi pelajaran sampai kepada peserta didik dan memperoleh pemahaman serta tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Dan peran orang tua di rumah juga sangat penting dalam memeperhatikan dan mengawasi kegiatan belajar anak agar lebih terarah.
Referensi:
Riyana, Cheppy. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: PA3I UPI
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press
Budiana, dkk. 2015. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bagi Guru SMP N 2 Kawali Desa Citeurup Kabupaten Ciamis. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks dalam Masyarakat Vol. 4 No. 1 ISSN 1410-5675