Mohon tunggu...
Windi Ningsih
Windi Ningsih Mohon Tunggu... wiraswasta -

ordinary woman with extraordinary life ^^ windimagination.blogspot.com http://www.facebook.com/eka.windiningsih @windi_ningsih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jerat Maksiat

27 Maret 2016   06:57 Diperbarui: 27 Maret 2016   07:54 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini ada topik yang bagus yang dibahas di Radio Rodja (756 AM), tentang bermaksiat. Namun mohon maaf, karena saya mendengarkan di tengah-tengah kajian, saya tidak tahu siapa ustadz yang membawakan kajian tersebut.

Bermaksiat itu memang nikmat, itu sebabnya banyak orang yang Pernah melakukan maksiat, dia akan mengulanginya lagi.

Misalnya khamr, siapa yang meminumnya, pasti akan ketagihan.
Lalu zina, saat melakukannya pasti ada kenikmatan.
Namun kenikmatan bermaksiat itu semu, sementara.
Setelah melakukannya, kenikmatan itu akan berganti rasa khawatir, penyesalan, dan yang sudah menanti adalah azab.

Misalnya ketika seseorang berzina, ia akan merasakan asiknya, nikmatnya berzina. Namun setelah itu akan timbul rasa tak nyaman, kekhawatiran, penyesalan.
Contohnya adalah seorang pria yang sudah menikah. Ketika ia selingkuh, berpacaran atau sekadar 'main-main' dengan wanita yang bukan mahromnya, ia akan merasakan kenikmatan, tantangan, rasa yang berbuncah2. Apalagi jika sampai ke tahap selanjutnya... Na'udzubillah...
Rasanya memang menggoda, nikmat. Namun setelahnya ia akan tersiksa dengan perasaan tak nyaman, kekhawatiran, dan kegelisahan.

Berbeda halnya ketika ia melakukan itu dengan istrinya. Ia bercanda dengan istrinya, bersenda gurau dengan istrinya, bahkan sampai 'berkumpul' dengan istrinya, perasaan nikmat itu akan didapat dan setelahnya ada rasa kebahagiaan, ketenangan, berkah. Karena Allah yang memberikan rasa nyaman itu, rasa bahagia itu, keberkahan itu. Dan selain itu Allah akan memberikannya pahala bagi keduanya... Masya allah...

Maka berhati-hatilah duhai teman,
Ketika kau masuk ke dalam jerat kemaksiatan, ia memang sangat memikat...
Sejengkal demi sejengkal, sehasata demi sehasata, kau akan merasakan nikmatnya, dan kau akan ketagihan, ingin lagi dan lagi...
Memang itu tugas syaitan, membungkus maksiat menjadi sesuatu yang lezat. Karena ia tak pernah mau sendiri berada di jahanam, maka ia terus mencari teman.
Ia pelan menggoda...
Awalnya hanya berkenalan, berlanjut chatting atau sekadar bertanya kabar, lalu kalian akan sering berbincang dan timbul klik yang sudah diskenariokan syaitan, dan kalian melangkah lebih jauh lagi.
Tidak, jangan naif dengan hal itu hingga keluar kata2, "tidak mungkin, aku tahu batasan kok." Karena itu jg salah satu yang ada di skenario syaitan. Bukankah ia juga telah berhasil mengeluarkan adam dan hawa dari syurga, dengan skenario terbaiknya? Apalah lagi dengan kita yang tipis imannya.
Maka sebelum jatuh terlalu dalam ke jerat maksiat (apapun maksiatnya), tutup pintu rapat2, jangan beri celah pada maksiat. Karena sedikit saja kau lengah, sekali saja kau mencobanya, kau akan merasakan nikmatnya yang fana yang akan menyeretmu ke dalam jurang nestapa. Kau akan melemparkan dirimu sendiri dalam jerat2 dosa. Dan kau akan susah sekali menarik dirimu dari sana. Karena sudah terbiasa dengan maksiat2 yang ada, dari yang kecil tak teraba hingga yang besar durjana. Hatimu akan mati membedakan mana yang benar dan salah, karena sudah terbenam dalam maksiat dan dosa.
Maka sahabat, mari tutup pintu rapat2 kepada maksiat. Memintalah selalu penjagaan dari Allah agar ditetapkan dalam taat.

Mohon maaf lahir dan batin.

‪#‎bundy‬
‪#‎catatanbundy‬
‪#‎TAMtalkaboutmarriage‬
‪#‎radiorodja‬

191115

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun