Mohon tunggu...
Windi Giranti
Windi Giranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa tua

mahasiswa yang mencoba mengeksplor lebih di usia 20an

Selanjutnya

Tutup

Diary

Adakah yang Salah dari "Open Minded" Masa Kini?

6 April 2021   11:36 Diperbarui: 6 April 2021   11:58 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Open minded itu artinya apa sih?, kalau saya nanggapinnya ya pemikiran terbuka.  Kalau ada hal-hal yang bertentangan ya diterima saja kemudian di diskusikan tapi tidak sampai berkoar-koar. Pemikiran yang terbuka tapi juga tetap dalam aturan. Beberapa waktu lalu LGBT sempat trending beberapa kali di Twitter. Sebagai orang yang "open minded" saya berpikir saya harus apa ya ? mendukung? ya salah toh, di agama saya tidak ada yang namanya LGBT. Membenci? hmmm terlalu jauh untuk membenci sementara kita tidak berada diposisi mereka, dan mereka manusia juga kan?. 

Akhirnya setelah berdiskusi sana-sini, saya ketemu jawabannya, karena LGBT jelas jelas salah no debat di agama Islam, jadi saya tidak mendukung, tapi bagaimana menerima mereka sebagai manusia. Kembali lagi ke konteks awal nih, waktu saya check and re-check masalah itu di twitter, banyak banget yang mendukung LGBT biar dikatain "open minded", mau itu dilarang dalam agama gak apa-apa gan yang penting "open minded" dulu. Begitulah penafsiran saya terhadap netizen-netizen tersebut, netizen muslim khususnya, atau emang mendukung kali ya?. Pusingg

Lalu yang kedua, mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain. Sebenarnya saya pengen banget ngucapin Selamat raya pada teman-teman non-islam, tapi hal itu dilarang juga dalam agama saya. Terkadang saya sedih ketika mereka ngucapin selamat hari raya ke saya, tapi saya nya gak ngucapin balik. Tapi saya pernah bicarain ke teman saya yang non-islam dan mereka Alhamdulillah mengerti. 

Lalu kaitannya dengan open minded apa? kembali ke laptop, ada yang sudah paham bahwa sebagai muslim mengucap selamat hari raya kepada agama lain di larang, tapi tetap aja diucapin demi prediket "open minded". Saya bukan ahli agama, sholat aja masih bolong-bolong, tapi saya jadi risih. Ada yang salah dengan open minded seperti itu. Ada banyak open minded yang lain, lalu kenapa melakukan hal yang dilarang?.  Ah, gatau dah, pusing, mending buat tugas.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun