Mohon tunggu...
Windi Giranti
Windi Giranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa tua

mahasiswa yang mencoba mengeksplor lebih di usia 20an

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Id, Ego, dan Superego dalam Psikoanalisa

11 Maret 2021   22:21 Diperbarui: 11 Maret 2021   22:39 5320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mahasiswa psikologi pasti gak asing lagi dengan bapak psikoanalisa yakni Sigmund Freud yang terkenal akan teorinya yaitu psikoanalisa. Dalam teori psikoanalisanya Freud terdapat 3 struktur kepribadian. Yaitu ada id, ego, dan superego. Dan seringkali ketiga struktur kepribadian ini digambarkan seperti bongkahan es yang terdapat 3 bagian. Ayo kita bahas secara singkat apa itu id, ego, dan superego

1. Id

Id adalah dorongan kesenangan yang sudah ada sejak kita lahir. Id digambarkan seperti perasaan tidak bermoral, liar, tidak mau tau, dan berorientasi pada hal hal yang bersifat kesenangan saja. Id ini berusaha menghindari rasa sakit, dorongan mencari kepuasan, dan bersifat refleks. 

2. Ego

Ego bekerja berdasarkan prinsip realita. Ego inilah yang akan memilih untuk mengikuti superego atau id. Dengan kata lain ego sendiri artinya diri. Diri yang menentukan untuk mengikuti id atau superego.

3. Superego

Berkebalikan dengan id, sifat dari superego adalah bermoral, teratur, dll. Superego berasal dari nilai-nilai lingkungan, ajaran agama atau orangtua, dan petuah-petuah yang kita dapat. Namun, tidak semua keinginan superegoitu rasional. Hal ini tergantung dari pelajaran atau nilai yang seseorang ikuti.

Contoh id, ego, dan superego ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Contohnya : Saat kita lapar, tidak punya uang, sehingga timbul dari diri kita ingin mencuri saja (id), namun kita teringat ajaran orangtua kita untuk jangan mencuri, juga ajaran agama bahwa mencuri itu berdosa (superego), nah, disinilah ego kita bermain, kita lebih memilih mengikuti id, atau superego. Jika kita memilih superego maka akan terciptalah ego ideal.

Daftar Pustaka :

Feist, J. & Gregory J. Feist. (2017). Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika

Feist, J & Gregory J. Feist. (2017) . Teori Kepribadian: Jakarta: Salemba Humanika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun