Mohon tunggu...
Winardi Nurdin
Winardi Nurdin Mohon Tunggu... wiraswasta -

seseorang yang ingin mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apalah arti CINTA

2 Juli 2011   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13095946631285235216

Apalah arti cinta, dipopulerkan oleh SHE

Apalah arti cinta bila aku tak bisa memilikimu

Apalah arti cinta bila pada akhirnya tak kan menyatu

Sesulit ini kah jalan takdirku yang tak inginkan kita bahagia

Bila aku tak berujung denganmu, biarkan kisah ini kukenang selamanya

Tuhan tolong buang rasa cintaku, jika tak Kau ijinkan aku bersamanya

Inilah saatnya aku harus melepaskan dirimu,...

Sebait syair cinta yang terhalang,... sebaris doa tertuang,... selangkah ikhtiar melawan takdir

Takdir memang sulit untuk dikalahkan, tapi teramat mudah untuk ditelusuri. Mengikutinya tanpa melawan merupakan cara ampuh mengalahkan takdir. Yang tersulit mengakui bahwa itu takdir untuk kita. Karena catatan takdir tersimpan beku 50-ribu tahun sebelum manusia pertama turun ke wajah bumi.

Segenggam ikhtiar tak lebih dari sebuah skenario menuju jalinan takdir itu sendiri. Mungkin akan teramat mudah bila kita mengetahui jalinan takdir ini berujung kemana, sejauh apa, dan seberat apa. Namun Dia menyimpan-Nya “RAPAT” bersama jiwa yang tak mampu kita lihat.

Menjadikan takdir itu sebuah MISTERI.

Melawan takdir dengan emosi sama saja BUNUH DIRI, Ia sekuat titanium,... tangan rapuh ini tak ubahnya gerimis yang menerpa tubuh kita. Tak akan bergeming hingga sebuah kekuatan besar merubah gerimis menjadi hujan petir. Kekuatan besar ini ternyata bukanlah pedang, bukanlah nuklir yang sanggup merusak muka bumi ribuan mil. Mereka tak akan membuat hujan petir itu berhenti menyirami tubuh kita.

Kekuatan itu tak lebih dari selembut kain sutra, bahkan dengan tangan kita yang lemah sanggup merobeknya. Sayangnya kekuatan itu ‘TAK’ selalu berada di sekitar kita. Payung,... yach sebuah payung terlapis dari kain, ia lembut, tipis, berserat, bertulang, namun ampuh melindungi tetesan hujan petir menerpa tubuh lemah ini.

“Dan apakah payung itu untuk melawan takdir kita ?”

Tentu saja bukan payung seperti yang kita kenal, payung itu berupa “ DOA ”. Doa itulah yang melindungi kita dari takdir. Berapapun harta yang kita miliki tak bisa membelokan takdir satu milimeter-pun. Benteng yang berlapis dan bangunan yang dikuatkan tak bisa melepaskan malaikat maut menyapa kita.

Doa kita yang memudahkan melawan takdir.

Sudahkah kita sempurna menadahkan tangan ini kepada-Nya ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun