Mohon tunggu...
Windi Astuti
Windi Astuti Mohon Tunggu... Guru - Teacher Bloger, Writer and Mom

Senang menulis, bloging dan bermain bersama si kecil. Selengkapnya bisa main kesini yuk www.windieastuti.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Teman Autis Wujud Peduli Alvinia Christiany Untuk Indonesia Semakin Baik

4 Oktober 2023   06:51 Diperbarui: 4 Oktober 2023   07:07 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlahir prematur, anak semata wayang Ibu Puni harus melalui perawatan intensif selama beberapa bulan di rumah sakit. Kehadiran gadis mungil bermata sipit yang dinanti belasan tahun, harus menghadapi ujian awal kehidupan. Putri butuh perawatan intensif di rumah sakit.

Bu Puni yang awalnya bekerja di sebuah instansi, harus resign demi merawat putri semata wayangnya tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya.

Siapa sangka, ujian mengamban amanah baru justru dihujani permasalahan baru. Seiring berjalannya waktu, perjalanan tumbuh kembang putri ada beberapa hal yang terhambat.

Sampai usia 2 tahun, Putri belum bisa berbicara layaknya anak-anak pada umumnya. Tidak bisa fokus. Tidak bisa melakukan komunikasi dua arah. Kurang bisa menyampaikan maksud, cenderung tertarik dengan hal apapun tanpa melihat objek benda yang dipegang. Kerap membuat rusuh ketika Putri main di luar. Tidak teratur, dan butuh pengawasan khusus ketika berhadapan dengan banyak orang .

Putri mengalami kesulitan dalam berkomunikasi,bersosialisasi serta mengalami masalah perilaku. Orang-orang menyebutnya, Putri Anak Autis.

Anak Autis Di Lingkungan Masyarakat

Sebagai manusia , tak bisa kita menutup mata akan kehadiran anak autis dilingkungan kita. Menerimanya sebaik mungkin, adalah bentuk dukungan dan memberikan ruang bagi keluarga mereka untuk tetap menjalin komunikasi serta sosialisasi baik dengan masyarakat.

Mungkin, keluarga mereka juga telah berproses untuk mau menerima kenyataan pahit. Ketika tahu bahwa " anak mereka penyandang autis".  Mengibaratkan diri ada diposisi tersebut. Tentu, kita memiliki respon berbeda agar mampu meregulasi emosi dan mau menerima kenyataan tersebut dengan penuh lapang dada. Ya, kan ?

Tak ada yang berani menanyakan detil perkembangan Putri sejauh ini. Mungkin ada momok akan stigma yang membuat Bu Puni merasa minder. Momok terhadap anak autisme, yang tak bisa disembuhkan.

Autisme memang tak bisa disembuhkan. Tapi bisa dilakukan terapi untuk membuat sang anak jauh lebih baik dari beberapa perilaku yang dimunculkan. 

Jangan Percaya Stigma Begitu Saja

Autisme itu bukan penyakit. Autisme adalah suatu kondisi spesial yang membutuhkan pendampingan dan arahan khusus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun