Israel turut bekerja sama dengan negara Amerika, Prancis, dan Inggris untuk melakukan genosida di  daerah Congo, Afrika. Mereka melakukan genosida secara diam-diam untuk mendapat sumber daya alam di negara Congo berupa kobalt, karena 75 kobalt di dunia berasal dari satu bagian daerah kecil yang berada di Afrika yaitu Republik Congo. Kobalt sendiri merupakan bahan utama dari baterai ion lithium yang digunakan untuk menyalakan smarthphone, laptop dan mobil listrik.Â
Lebih dari 15.000 manusia dipaksa menambang oleh grup Rwanda dan Uganda yang dibentuk oleh Amerika, Inggris, Prancis dan Israel. Penduduk Congo dipaksa berdesakan dilubang tambang untuk menggali kobalt hanya dengan tangan, pastinya hal ini melanggar hak asasi manusia karena mereka juga memperkejakan anak-anak dibawah umur.
"Setiap jam 48 wanita diperkosa, jutaan penduduk mengungsi, dan lebih dari 6 juta nyawa hilang dan setengah dari korban itu adalah anak-anak." Di kutip dari hidden news network.Â
Salah satu artis asal Afrika juga turut speak up tentang masalah ini "Wanita dan anak-anak kehilangan nyawa mereka dengan cepat, kita tidak bisa tinggal diam. Perang sedang terjadi diantara pemerintah Congo dan itu mempengaruhi penduduk disana. Orang-orang tak berdosa sekarat karena insiden ini, mereka menyebarkan kekerasan seksual dan kemiskinan yang ekstrem. Orang-orang ini membutuhkan bantuan kita, mereka membutuhkan suara kita, kita tidak bisa tinggal diam." Tutur @amikuyateh pada akun tiktoknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H