Sukabumi, 23 Januari 2025 – Pada hari kedua pelaksanaan pembelajaran kontekstual, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Sukabumi melanjutkan kegiatan observasi lapangan ke pabrik pengolahan tepung sagu dari pohon enau yang terletak di Kampung Pasir Batok Desa Purabaya, Sukabumi. Kegiatan ini tetap diikuti oleh siswa kelas XI dengan bimbingan guru mata pelajaran dan tim pendamping pada Selasa, 22 Januari 2025.
Kepala MAN 4 Sukabumi, Asep Supyandi Ramatillah, menegaskan bahwa keberlanjutan kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman siswa tentang proses pengolahan sagu secara langsung. “Hari kedua ini siswa berkesempatan untuk melihat lebih rinci proses pengolahan sagu yang melibatkan teknik pengolahan modern serta peran masyarakat lokal dalam menjaga keberlanjutan sumber daya enau,” ujar Asep.
Pada hari kedua, siswa difokuskan untuk mempelajari teknik lanjutan dari proses produksi, seperti pengolahan pati menjadi tepung sagu siap pakai serta pengemasan yang memenuhi standar pasar. Proses ini memberikan wawasan lebih mendalam tentang aspek ekonomi dan teknologi pengolahan pohon enau.
“Setelah melihat proses lengkapnya, saya jadi lebih mengerti bagaimana produk ini tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga dapat mendukung kebutuhan pangan lokal,” ujar Willy Fasyah islami, salah satu siswa peserta kegiatan.
Selain mengamati proses, siswa juga terlibat dalam diskusi langsung dengan tenaga kerja pabrik untuk memahami kendala yang dihadapi dalam produksi, seperti pasokan bahan baku dan tantangan distribusi ke pasar nasional. Informasi ini diharapkan dapat membantu siswa memahami pentingnya manajemen dalam bisnis berbasis sumber daya alam.
Guru Pendamping, Nabil Aswar, menekankan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengaitkan pelajaran dengan realitas lingkungan sekitar. “Melalui pembelajaran ini, siswa diajak untuk melihat keterkaitan antara geografi, biologi, dan ekonomi. Mereka memahami bagaimana pohon enau sebagai tanaman lokal dapat menjadi komoditas yang bermanfaat,” jelasnya.
Beberapa orang tua siswa menyampaikan rasa bangga atas kegiatan ini. Menurut mereka, pembelajaran berbasis pengalaman seperti ini memberikan dampak positif pada wawasan anak-anak mereka. “Dengan pembelajaran lapangan, anak-anak kami jadi lebih memahami potensi lokal dan termotivasi untuk ikut menjaga keberlanjutannya,” ujar Eka Setia Permana, salah satu orang tua siswa.
Pada hari kedua ini, MAN 4 Sukabumi kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pembelajaran inovatif yang tidak hanya relevan dengan teori di kelas tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang bermakna bagi siswa. Observasi ke pabrik tepung sagu dari pohon enau ini menjadi langkah nyata dalam mendekatkan siswa dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat.
*WT