Mohon tunggu...
Windha Meliana
Windha Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Dampak Stres dan Kecemasan Akademik pada Kesejahteraan Siswa

13 Juni 2024   16:57 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:04 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan pendidikan seringkali menjadi sumber stres dan kecemasan bagi banyak siswa. Tuntutan akademik, jadwal padat, dan tekanan untuk berprestasi dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional siswa. Memahami dinamika psikologis di balik stres dan kecemasan akademik penting untuk membantu siswa mengelola tantangan tersebut secara lebih efektif.
Stres akademik merupakan kondisi di mana siswa mengalami tekanan psikologis yang berkaitan dengan tugas-tugas dan tuntutan sekolah. Stres ini dapat bersumber dari berbagai hal, seperti: Beban kerja yang berlebihan, Jadwal padat dengan banyak ujian dan deadline, Ekspektasi orang tua atau guru yang tinggi, Persaingan dengan teman-teman sebaya dan Ketakutan akan kegagalan atau pengulangan kelas.

Stres akademik yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan siswa, seperti: Penurunan motivasi belajar dan prestasi akademik, Gangguan tidur dan pola makan yang tidak sehat, Masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala dan kelelahan dan Peningkatan risiko depresi dan kecemasan Selain stres, kecemasan akademik juga menjadi masalah yang dialami banyak siswa. Kecemasan akademik merujuk pada perasaan khawatir, takut, dan gelisah yang terkait dengan situasi akademik, seperti menghadapi ujian, presentasi, atau pengumpulan tugas.

Kecemasan akademik dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa dengan cara: Mengganggu konsentrasi dan fokus belajar, Memicu gejala fisik seperti jantung berdebar, keringat dingin, dan gemetar, Meningkatkan risiko depresi dan penurunan harga diri dan Menghambat pengembangan keterampilan dan potensi akademik.


Untuk membantu siswa mengatasi stres dan kecemasan akademik, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan dukungan dari pihak sekolah, keluarga, dan siswa itu sendiri. Beberapa strategi yang dapat digunakan, antara lain:

  1. Manajemen Waktu dan Pengaturan Jadwal

    • Membantu siswa menyusun jadwal belajar yang seimbang, mencakup waktu untuk istirahat dan kegiatan di luar akademik.
    • Mengajarkan teknik-teknik manajemen waktu yang efektif.
  2. Pengembangan Keterampilan Regulasi Emosi

    • Melatih siswa untuk mengenali dan mengelola emosi-emosi negatif terkait akademik.
    • Mengajarkan teknik relaksasi, mindfulness, dan koping yang sehat.
  3. Dukungan Sosial dan Konseling

    • Menyediakan layanan konseling di sekolah untuk membantu siswa mengatasi masalah psikologis.
    • Mendorong siswa untuk membangun jaringan dukungan sosial yang positif.
  4. Penyesuaian Ekspektasi dan Tuntutan

    • Memastikan harapan orang tua dan guru terhadap siswa berada pada level yang realistis.
    • Memberikan dukungan dan umpan balik yang konstruktif, bukan kritik berlebihan.

Dengan pendekatan yang komprehensif dan proaktif, sekolah dan keluarga dapat membantu siswa mengelola stres dan kecemasan akademik, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara akademik maupun secara psikologis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun