Mohon tunggu...
Diana Wardani
Diana Wardani Mohon Tunggu... Administrasi - Sederhana

I Love You, Kangmas Matahariku. I love your sign and signature - I always be with you wherever you are, because we are one.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

If Life is an Aerobic Music, So Let's Dance and Beat It!

23 Agustus 2013   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:55 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan menurut orang-orang bijak adalah serupa air laut. Ia senantiasa mengalami pasang surut. Dengan ombak yang senantiasa bersenda gurau bersama angin; kadang mesra, kadang bergejolak. Kadang ia menderu seperti rindu yang tak pernah menemukan titiknya. Mengamuk mencari titik yang paling dikasihi dan disayanginya.

Berbicara kehidupan pasti terkait erat dengan yang namanya waktu. Waktu, bukan hanya sekadar laju detik jam yang menunjukkan arah matahari dan arah angin. Waktu juga bukan hanya sekadar fasilitas untuk memilih. Karena konon, hidup adalah pilihan. Tidak. Waktu berbicara lebih daripada sekadar itu semua.

Waktu teramat sakti mandraguna. Ia tak bisa ditandingi dengan segenap kecanggihan duniawi dikarenakan modernisasi. Apalagi dengan yang namanya uang. "Uang? Apa itu uang?" Tanya Sang Waktu. Sang Waktu tidak akan pernah bisa disuap dengan uang. Ia tahu betul makna uang yang sesungguhnya. Maka ia tidak butuh uang.

Kembali kepada hakikat kehidupan yang kata kuncinya adalah bersyukur penuh keikhlasan. Kembali mengenangkan satu titik di mana sebagai manusia akan semakin terpacu dan terpicu untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan, Sang Pencipta Waktu. Bersyukur telah dipertemukan dengan sosok Nilla Gustian yang sampai hari ini masih menjadi inspirasi bagi batin ini. Bersyukur telah dipertemukan dengan seseorang yang senantiasa berkenan untuk ditumpahi segenap rasa yang ada di dadaku; Sang Kekasih tersayang yang juga peduli kepada setiap orang yang dijumpainya. Bersyukur telah dipertemukan dengan teman dan sahabat di sini dan di mana pun berada. Banyak hikmah yang begitu menggelegak saat hendak dituturkan.

Bahwa hidup bukan sekadar menunggu waktu. Memang harus diakui dengan segenap kerendahan hati, bahwa Sang Waktu teramat istimewa bagi kehidupan ini. Ia sanggup mengubah segala sesuatunya hanya dalam hitungan detik saja. Ia tak tertandingi. Ia sanggup menggubah apa saja, mulai dari dalam pikiran, ucapan, hingga perbuatan. Ia sanggup untuk mempertemukan sekaligus memisahkan sesuatu. Ia pun sanggup menciptakan perhelatan yang super megah dan akbar. Namun, di balik kesaktian yang dimiliki oleh Sang Waktu, sebaiknya kita tidak menyerahkan segala sesuatu kepadanya. Namun senantiasa siap sedia akan segala sesuatu yang akan diberikan oleh Sang Waktu. Entah itu pahit, manis, tawar, sepa, senep, tawa, tangis, bahagia, atau apa pun juga, yang berkenan dibagikannya untuk menyentuh kehidupan ini dengan penuh syukuran batin.

***

Tanpa disadari, dalam sekotak paket yang terkadang datang dalam bentuk luka, air mata dan keterbatasan, Tuhan menyertakan sebuah cangkir. Setiap pagi, diisi-Nya cangkir itu dengan harapan, ketabahan, kekuatan, semangat dan suka cita yang manis. Maka teguklah J.
Nilla Gustian

Itulah arti Sang Waktu bagi sosok Nilla. Dengan keterbatasannya sebagai penyandang Myasthenia Gravis, ia tetap semangat di dalam menjalani seluruh kehidupannya. Ia pun menjadi sangat istimewa bagi setiap pribadi yang boleh berjumpa dengannya. Dalam tulisannya Sekotak Paket dari Tuhan yang berhasil meraih juara pertama dalam sebuah ajang lomba menulis, ia berkenan membagi pengalamannya sebagai penderita Myasthenia Gravis. "Nilla ada, untuk membuat semua orang semakin bersyukur," Kata Kangmas.

Dari inspirasi Nilla inilah, kemudian berkembang dalam benak ini. Ternyata hidup itu, meskipun tidak semudah saat kita bisa melakukan aktivitas paling sederhana sekalipun, namun ia bisa dijadikan "musik" dalam keseharian kita. Bahkan bisa dijadikan sebagai "musik aerobik" yang membawa semangat dan menyegarkan.

Nah, jika hidup adalah musik, maka marilah kita menari, dan teruslah untuk tetap menjadikan tahapan dalam menjalani kehidupan ini. Itulah syukur. Itulah kesabaran.

* Ade, terima kasih ya. Ade senantiasa menginspirasi hidup Kakak, bahkan mungkin bagi siapa pun yang dekat dengan Kakak. Darimu, Kakak dapat melihat setiap keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada seluruh semesta ini.
De, kalau Ade main sepedahan, sambil dengar lagu versi ini ya. Dijamin, pasti ingat Kakak :P

Love from us,

- md -

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun