[caption id="attachment_217461" align="aligncenter" width="640" caption="Pemandangan indah yang terhampar"][/caption]
Tahun 2012 sesaatlagi berlalu. Seperti naik kereta api, yang melewati banyak stasiun pemberhentian. Begitu pun dengan penggalan tahun 2012 yang sebentar lagi meninggalkan detik-detik penuh maknanya. Dalam perjalanan hidup ini, kita juga terkadang harus berhenti sejenak untuk merenungkan apa yang telah kita lakukan demi kedewasaan batin yang mengarah kepada sikap kita dalam menghadapi berbagai peristiwa yang menghampiri kehidupan kita.
Tahun 2012 adalah tahun yang penuh keajaiban bagiku. Penuh warna dan pembelajaran. Harus aku akui, bahwa tahun ini aku lebih sering ditugaskan untuk pergi mengikuti seminar-seminar, dan yang terakhir adalah mengikuti retret, di mana jiwaku diajak untuk lebih mengenal diri, orang lain, dan Tuhan di dalam hidup. Sedangkan warna lainnya adalah aku diperkenankanNya bertemu dengan orang-orang istimewa dan rendah hati di Kompasiana ini, dan salah satu di antaranya yang paling istimewa bagiku karena ia telah membawaku menembusi sesuatu yang baru, sesuatu yang indah yang belum pernah aku temukan sebelumnya, dan ia kusebut sebagai wawasan hidup. Salam hormat penuh kasih dariku.
Kontemplasiku tahun ini berdasarkan retret yang aku hadiri pada medio Desember lalu. Bagaimana memaknai hidup, sehingga bisa menghadapi berbagai peristiwa terpahit sekali pun dengan jiwa besar dan elegan. Hanya dengan menyelami lebih dalam lagi pada kelukaan dan penderitaan yang sedang dihadapi, maka akan menemukan makna dari kelukaan dan penderitaan itu sendiri. Ia akan menjadi kelukaan dan penderitaan yang penuh hikmah yang kemudian akan membawa kepada kebahagiaan.
Apa arti kebahagiaan itu sendiri? Bahwa kebahagiaan itu sungguh relatif. Kebahagiaan itu bergantung kepada apa yang diharapkan. Sebab ukuran kebahagiaan bagi setiap orang tentu sangat berbeda. Namun, kebahagiaan hadir bukan dalam bentuk materi atau pencapaian-pencapaian lainnya. Bahagia terutama karena bisa membahagiakan orang lain di sekitar, saat merasa berguna bagi orang lain.
Maka untuk resolusiku pada tahun 2013 ini, aku ingin lebih banyak lagi membahagiakan orang lain dengan tulus dan penuh senyum, dengan melakukan hal-hal sederhana namun bermakna bagi orang lain. Dengan mendengarkan curahan hati temanku yang sedang dalam kesusahan, itu sudah membuatku bahagia. Cukup hanya menyediakan beberapa menit waktuku untuk mendengarkannya saja. Dengan lebih banyak lagi mensyukuri peristiwa-peristiwa sederhana yang boleh mampir ke dalam kehidupanku, di antaranya lebih sering lagi mengucapkan terima kasih kepada orang lain yang mengendarai motor atau mobil yang mempersilakan aku untuk berjalan lebih dahulu saat menyeberangi jalan raya.
Kemudian juga, terkait dengan kebahagiaan bagiku, aku ingin meninggalkan kelekatan-kelekatan dalam diri yang menghambat kebahagiaanku. Ketergantunganku kepada gadget. Karena jika aku menuruti setiap keinginanku pada gadget baru ini, maka aku tidak akan pernah merasa puas. Sementara teknologi pada gadget ini terus berganti. Sekarang canggih, besok sudah ada yang lebih canggih lagi. Hal ini tidak akan pernah ada ujungnya. Maka, aku berpikir untuk menggunakan saja gadget atau ponsel seadanya yang cukup bisa menerima dan menelepon, serta menulis SMS. Maka, tak akan ada ponsel atau gadget lainnya yang baru di tahun baru ini.
Bentuk kelekatanku lainnya adalah makanan dan minuman yang aku konsumsi. Aku akan memulai untuk berpuasa Senin dan Kamis, agar tubuh dan pikiran bisa lebih bugar lagi yang berimbas kepada kebahagiaan, kedamaian, kesehatan, lahir dan batin.
Ada tiga hal penting di dalam kehidupan ini.
Pertama adalah KAPAN saat yang paling penting
Kedua adalah SIAPA orang yang paling penting
Dan yang ketiga adalah APA yang paling penting dilakukan
Berhubungan dengan tiga hal penting tersebut, aku akan semakin menyadari makna hidupku bagi sesamaku, karena saat yang paling penting adalah SAAT INI. bagaimana menyikapi saat ini dengan penuh syukur dan cinta.
SIAPA orang yang paling penting adalah siapa pun orang yang aku hadapi saat ini. Tidak ada orang yang tidak berharga. Semuanya bernilai dan berharga. Oleh sebab itu, siapa pun orang yang kuhadapi saat ini, adalah orang penting bagiku.
APA yang paling penting yang harus dilakukan adalah KEPEDULIAN. Dengan mengacu pada dua hal di atas, maka aku berharap bahwa aku bisa lebih peka lagi dengan apa yang terjadi di lingkunganku. Peduli dan tanggap terhadap sesama dan semua makhluk ciptaanNya. Aku ingin lebih mencintai sesamaku lewat kepedulianku yang sederhana. Sebagai bentuk kepedulianku ini, aku ingin secara rutin memberikan sebagian kecil hasil jerih payahku dengan tulus tanpa pamrih, tanpa riya. Semoga aku juga bisa merawat dengan lebih tulus lagi kepada tanaman dan hewan dalam hal ini burung kenari, agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan akhirnya mereka pun akan memberikan kontribusi nyata bagi kehidupanku yakni kebahagiaan yang mengantarkan aku pada kesehatanku, baik secara fisik dan batin.
Dengan memperhatikan ketiga hal penting tersebut, maka aku ingin melaksanakannya dengan baik untuk pekerjaanku dan untuk siapa pun, di mana pun juga, termasuk di jagad maya ini, agar aku dapat semakin bermakna bagi pekerjaan dan orang lain dengan cara apa pun (yang penting halal :D).
Baiknya, 2012 ini kutatap dan kututup dengan doa dan pengharapan, agar resolusiku bisa terlaksana dengan baik pada tahun mendatang.
Kututup dengan sebuah perayaan kecil bersama keluarga tercinta dan tetangga terdekat, menikmati sebuah kebersamaan, menyantap ayam bakar yang dibuat secara kebersamaan pula, sambil melihat kembang api yang berhamburan di langit raya malam ini.
Terima kasih 2012, maafkan aku atas segala ketidakpedulianku, kurang memanfaatkan waktu yang telah disediakan dengan pikiran dan hal-hal positif.
[caption id="attachment_217460" align="aligncenter" width="480" caption="Kumis kucing yang segar"]
[caption id="attachment_217462" align="aligncenter" width="640" caption="Adenium cantikku "]
Selamat menyambut tahun baru 2013 untuk saudara-saudaraku terkasih. Semoga Tuhan senantiasa memberikan segala perlindungan dan cintaNya tercurah kepada kita semua. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H