Ketiga, kemampuan teknologi juga dapat mempengaruhi kesenjangan digital dalam metaverse. Dalam lingkungan virtual yang sangat kompleks, pengguna perlu memahami bagaimana teknologi bekerja dan bagaimana menggunakannya dengan benar. Pengguna yang kurang akrab dengan teknologi dapat mengalami kesulitan dalam memanfaatkan fitur-fitur metaverse dan dapat mengalami kesulitan dalam menavigasi lingkungan virtual.
Dampak dari kesenjangan digital dalam metaverse dapat sangat signifikan. Pengguna yang tidak memiliki akses, keterampilan, atau kemampuan teknologi yang memadai dapat merasa terpinggirkan dan tidak mampu berpartisipasi secara penuh dalam lingkungan virtual. Ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, menciptakan konten, atau bahkan mendapatkan penghasilan dari metaverse.
Untuk mengatasi kesenjangan digital dalam metaverse, perlu ada upaya untuk meningkatkan akses dan keterampilan teknologi. Pemerintah dan organisasi non-profit dapat memberikan bantuan keuangan atau program pelatihan untuk membantu orang membeli perangkat dan meningkatkan keterampilan teknologi. Pengembang metaverse juga dapat mempertimbangkan untuk membuat platform yang lebih mudah digunakan dan lebih ramah pengguna untuk mengurangi hambatan teknologi.
Dalam kesimpulannya, kesenjangan digital dalam metaverse dapat membatasi kemampuan pengguna untuk berpartisipasi secara penuh dalam lingkungan virtual yang semakin berkembang. Diperlukan upaya untuk meningkatkan akses dan keterampilan teknologi agar semua orang dapat merasakan manfaat dari metaverse dan tidak terpinggirkan dari lingkungan digital yang semakin penting ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI