Kita semua tahu bahwa aktivitas manusia menyebabkan masalah lingkungan. Ketika manusia menggunakan sumber daya alam, mereka mengubah ekosistem dan mempengaruhi keberlanjutan sumber daya alam itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam di luar daya dukung lahan dan tidak memperhatikan aspek keberlanjutan mendorong terjadinya erosi dan longsor, seperti yang  terjadi saat ini. Akibat dari keadaan tersebut, menyebabkan terjadinya degradasi lahan, pendangkalan sungai, dan runtuhnya Sistem Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Sebagai sumber daya alam, hutan memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan. Banyaknya tajuk tanaman yang berlapis-lapis di hutan  sangat membantu  menahan energi potensial jatuhnya air hujan agar debit air tidak terlalu besar. Ini mengurangi kerusakan tanah, baik erosi percikan dan erosi alur. Kondisi ini mendukung kesuburan tanah dan penyerapan air tanah. Secara global, hutan adalah paru-paru dunia karena  menyerap karbon dioksida dari udara dan melepaskan  lebih banyak oksigen yang sangat bermanfaat bagi organisme dunia.
Deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia telah menghasilkan emisi CO2 yang signifikan. Hutan di sisi lain, masih diposisikan sebagai sumber daya pembangunan ekonomi yang peduli pada percepatan deforestasi dan degradasi hutan serta peningkatan emisi gas rumah kaca dari  kehutanan. Di Indonesia masih terjadi deforestasi dan deforestasi yang menyebabkan berkurangnya vegetasi hutan.
Reboisasi menjadi salah satu cara untuk memulihkan hutan dari kerusakan. Reboisasi adalah proses penanaman pohon dan penghijauan kembali kawasan hutan dan lahan kosong untuk mengembalikan fungsinya. Penanaman pohon ini dilakukan sebagai bentuk penghijauan kembali kerusakan hutan akibat pembakaran, penebangan, dan tindakan tidak bertanggung jawab lainnya yang jelas berdampak negatif bagi umat manusia. Bentuk dan konsekuensi deforestasi yang paling nyata  adalah banjir dan erosi.
Pemeliharaan alam bisa dimulai dari diri sendiri, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Dalam skala yang lebih besar, alam dapat diselamatkan dengan penanaman pohon. Banyak manfaat penghijauan yang bermanfaat bagi manusia antara lain mencegah erosi, menjaga struktur dan kesuburan tanah, melindungi kelestarian, menghasilkan udara  bersih, dan mengurangi efek polusi dan pemanasan global.
Terdapat beberapa cara bisa dilakukan untuk menghijaukan kembali kerusakan lingkungan lewat reboisasi. Cara-cara yang bisa dilakukan dalam reboisasi antara lain pemanfaatan lingkungan, Pengendalian lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan, pemantauan lingkungan  dengan memberikan sanksi kepada mereka yang sengaja menebang atau merusak, dan kegiatan rekreasi dengan menanam  pohon di hutan yang gundul dan lahan  kosong, dan Pengembangan lingkungan.
Dari informasi ini dapat diketahui bahwa penghijauan tampaknya menjadi cara mudah untuk melindungi lingkungan dan mencegah dampak negatif dari bencana alam. Kerusakan lingkungan dan alam secara signifikan mengganggu kualitas hidup manusia dan hewan. Untuk itu, kegiatan seperti penanaman pohon sangat penting untuk lebih memperbaiki lingkungan.
Memang sudah sepantasnya kita memiliki kepedulian terhadap penghijauan dan reboisasi yang ada di Indonesia. Pada saat ini banyak terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh ulah  manusia seperti banjir dan tanah longsor. Selain penanaman pohon, masyarakat diwajibkan melakukan penanaman pohon dan  tebang pilih di lingkungan mereka untuk mencegah deforestasi. Lingkungan yang asri, ramah lingkungan, dan sejuk  memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia, termasuk di bidang kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H