Pembangunan sirkuit Mandalika atau nama aslinya Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit yang diresmikan pada tanggal 12 November 2021 oleh presiden Joko widodo, yang terletak di daerah kabupaten Lombok tengah provinsi Nusa tenggara barat. Dari pembangunan sirkuit ini pastinya akan bersampak bagi kehidupan masyarakat dikabupaten lombok tenagh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemerintah mendukung penuh pembangunan sirkuit dan motorGP mandalika 2021 dan terkait dengan pembangunan dan peningkatan aksebilitas ke daerah kawasan motoGP mandalika 2021. Dengan adanya event MotoGP akan sangat meningkatkan wisatawan yang akan datang ke Indonesia, dan diperkirakan akan bertambah 300.000 pertahun dan juga akan memberikan posisi yang baik untuk Indonesia supaya dipandang oleh negara asing sebagai negara tujuan untuk rekreasi olahraga dikawasan asia.
Banyaknya pro dan kontra yang terjadi terkait dengan pembangunan sirkuit mandalika. Banyak pihak yang merasa di rugikan dengan adanya pembangunan sirkuit mandalika, seperti belum terbayar lahan sirkuit, sumber pembiayaan yang sangat drastis, sektor ekonomi yang menurun dan lainnya. Selain dampak ekonomi yang makin timpang, ada dampak lain yang semestinya mendapatkan perhatian besar. Hal ini terkait dengan fakta bahwa industri pariwisata identik dengan mobilisasi menusia antarwilayah, antaragama, dan antarbudaya. Semua ini pasti berpengaruh pula terhadap perubahan sosial kemasyarakatan. Terlebih yang dijual di MotoGP ini bukan hanya mengenai keindahan alam semata. Industri pariwisata berparadigma pada kemanfaatan individu yang hanya fokus pada target mencari keuntungan finansial.
Sebagaimana yang diketahui dari pembangunan sirkuit tersebut bahwa, holding BUMN pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mengatakan bahwa proyek pembangunan Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, mempunyai kewajiban berjalan atau utang sebanyak Rp 4,6 triliun. Utang tersebut digunakan untuk pembiayaan percepatan pembangunan Mandalika sebagai destinasi wisata andalan Mandalika yang kontroversial dan diisukan mwrugi hingga Rp 150 miliar.
MotoGP Mandalika 2022 telah usai dilaksanakan di sirkuit Mandalika Kuta Nusa Tenggara Barat. Dari pembangunann sirkuit sampai selelsai terlaksananya acara tidak hanya menyisakan masalah tumpukan sampah, sangketalahan dan pelanggaran hak asasi manusia tetapi juga persoalan dana. Ajang balapan Internasional tersebut mendapatkan maaasukan dana dari APBN. Ditengah kondisi ekonomi yang makin sulit sejak adanya pandemi covid-19, tentu masyarakat mengalami krisis ekonomi dengan adanya penggunaan uang negara dalam pembangunan MotoGP.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tanpa bantuan uang negara, ajang motoGP akan sulit terselenggara, pemerintah telah memberikan dana sebesar 1,3 triliun dan melalui penganggaran kementrian dan lembaga sebesar 1,18 triliun. Total dana APBN yanng digunakan mencapai 2,48 triliun.
Dari fakta-fakta yang sudah dijabarkan tersebut, seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan sektor ekonomi yang menurun dan lebih mementingkan keadaan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Sebenarnya masyarakat tidak terlalu membutuhkan motoGP karena seperti yang kita ketahui bahwa kurangnya peminat penonton motoGP, entah dari kurangnya para peminat atau dari segi kemampuan finansial.Malahan pembangunan sirkuit mandalika ini membuat masyarakat sekitarnya kehilanngaan mata pencaharian karena lahan yanng belum terbayarkan. Dan pemerintah harusnya lebih fokus terhadap masyarakatnya agar bisa fokus mensejahterakan rakyatnya bukannya malah mencari keuntungan dar rakyat kecil yang penghasilannyaa tidak seberapa.Pembangunan sirkuit Mandalika atau nama aslinya Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit yang diresmikan pada tanggal 12 November 2021 oleh presiden Joko widodo, yang terletak di daerah kabupaten Lombok tengah provinsi Nusa tenggara barat. Dari pembangunan sirkuit ini pastinya akan bersampak bagi kehidupan masyarakat dikabupaten lombok tenagh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemerintah mendukung penuh pembangunan sirkuit dan motorGP mandalika 2021 dan terkait dengan pembangunan dan peningkatan aksebilitas ke daerah kawasan motoGP mandalika 2021. Dengan adanya event MotoGP akan sangat meningkatkan wisatawan yang akan datang ke Indonesia, dan diperkirakan akan bertambah 300.000 pertahun dan juga akan memberikan posisi yang baik untuk Indonesia supaya dipandang oleh negara asing sebagai negara tujuan untuk rekreasi olahraga dikawasan asia.Â
Banyaknya pro dan kontra yang terjadi terkait dengan pembangunan sirkuit mandalika. Banyak pihak yang merasa di rugikan dengan adanya pembangunan sirkuit mandalika, seperti belum terbayar lahan sirkuit, sumber pembiayaan yang sangat drastis, sektor ekonomi yang menurun dan lainnya. Selain dampak ekonomi yang makin timpang, ada dampak lain yang semestinya mendapatkan perhatian besar. Hal ini terkait dengan fakta bahwa industri pariwisata identik dengan mobilisasi menusia antarwilayah, antaragama, dan antarbudaya. Semua ini pasti berpengaruh pula terhadap perubahan sosial kemasyarakatan. Terlebih yang dijual di MotoGP ini bukan hanya mengenai keindahan alam semata. Industri pariwisata berparadigma pada kemanfaatan individu yang hanya fokus pada target mencari keuntungan finansial.Â
Sebagaimana yang diketahui dari pembangunan sirkuit tersebut bahwa, holding BUMN pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mengatakan bahwa proyek pembangunan Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, mempunyai kewajiban berjalan atau utang sebanyak Rp 4,6 triliun. Utang tersebut digunakan untuk pembiayaan percepatan pembangunan Mandalika sebagai destinasi wisata andalan Mandalika yang kontroversial dan diisukan mwrugi hingga Rp 150 miliar.Â
MotoGP Mandalika 2022 telah usai dilaksanakan di sirkuit Mandalika Kuta Nusa Tenggara Barat. Dari pembangunann sirkuit sampai selelsai terlaksananya acara tidak hanya menyisakan masalah tumpukan sampah, sangketalahan dan pelanggaran hak asasi manusia tetapi juga persoalan dana. Ajang balapan Internasional tersebut mendapatkan maaasukan dana dari APBN. Ditengah kondisi ekonomi yang makin sulit sejak adanya pandemi covid-19, tentu masyarakat mengalami krisis ekonomi dengan adanya penggunaan uang negara dalam pembangunan MotoGP.Â
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tanpa bantuan uang negara, ajang motoGP akan sulit terselenggara, pemerintah telah memberikan dana sebesar 1,3 triliun dan melalui penganggaran kementrian dan lembaga sebesar 1,18 triliun. Total dana APBN yanng digunakan mencapai 2,48 triliun.Â
Dari fakta-fakta yang sudah dijabarkan tersebut, seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan sektor ekonomi yang menurun dan lebih mementingkan keadaan ekonomi masyarakat yang tidak memadai. Sebenarnya masyarakat tidak terlalu membutuhkan motoGP karena seperti yang kita ketahui bahwa kurangnya peminat penonton motoGP, entah dari kurangnya para peminat atau dari segi kemampuan finansial.Malahan pembangunan sirkuit mandalika ini membuat masyarakat sekitarnya kehilanngaan mata pencaharian karena lahan yanng belum terbayarkan. Dan pemerintah harusnya lebih fokus terhadap masyarakatnya agar bisa fokus mensejahterakan rakyatnya bukannya malah mencari keuntungan dar rakyat kecil yang penghasilannyaa tidak seberapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H