Mohon tunggu...
WINDA OCTAVIA
WINDA OCTAVIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sukseskan Pengendalian Inflasi di Kabupaten Banyuwangi dan Langkah Menuju Stabilitas Ekonomi Berkelanjutan

29 April 2024   18:49 Diperbarui: 29 April 2024   18:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengarahkan perekonomian menuju kondisi yang lebih baik melalui perubahan, pengeluaran dan penerimaan negara. 

Terdapat dua jenis kebijakan fiskal, jenis yang pertama adalah kebijakan fiskal ekspansif yang dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak.Hal ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat. Jenis yang kedua adalah kebijakan fiskal kontraktif, yaitu kebijakan menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak.

Terdapat tiga fungsi utama kebijakan fiskal yaitu sebagai berikut.

  1. Fungsi alokasi yaitu pengalokasian faktor-faktor produksi (sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya keuangan) yang tersedia dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang publik.

  2. Fungsi distribusi yaitu perlu perannya pemerintah dalam tujuan terselenggaranya pembagian pendapatan yang merata.

  3. Fungsi stabilisasi, perlunya peran pemerintah dalam tujuan untuk terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang tinggi, pengendalian tingkatan harga yang relatif stabil, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Tujuan kebijakan fiskal yang pertama adalah untuk pemerataan pendapatan dan tidak terlalu berat di tangan beberapa golongan. Selanjutnya bertujuan untuk penurunan angka pengangguran di beberapa wilayah dan berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Selain itu, juga bertujuan untuk pengembangan infrastruktur, pengembangan dan pertumbuhan ekonomi, pengurangan defisit anggaran, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan kewirausahaan, serta sebagai stabilitas harga pangan.

Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal adalah stabilitas harga pangan, hal ini perlu dilakukan guna mengendalikan inflasi atau kenaikan harga barang pangan. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam upaya pengendalian harga bahan pokok adalah dengan menciptakan program Toko Pengendali Inflasi Banyuwangi (TOP Si Wangi). 

Perlunya pengelolaan inflasi daerah yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bertanggung jawab untuk menjaga harga bahan kebutuhan pokok stabil. Salah satu caranya yaitu dengan memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok mudah diakses oleh masyarakat. Pernyataan ini dibuktikan dengan program TOP Si Wangi tersebar di 147 toko di seluruh Kecamatan di Kabupaten  Banyuwangi.

Program ini melibatkan kerjasama Bulog dan toko yang telah diresmikan melalui program TOP Si Wangi sebagai mitranya. Bulog berperan sebagai penyuplai barang pokok sedangkan toko menyediakan bahan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang stabil atau harga subsidi. Bahan pokok yang disuplai oleh Bulog berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir dengan harga stabil dan tidak fluktuatif.

"Ini salah satu cara kami agar saat terjadi kenaikan harga toko-toko ini bisa menjual bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini akan melengkapi operasi pasar keliling," kata Bupati Ipuk Fiestiandani saat meresmikan salah satu Top Si Wangi di Pasar Licin, Banyuwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun