Mohon tunggu...
WINDA OCTAVIA
WINDA OCTAVIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Saya adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Investasi ESG sebagai Investasi Ramah Lingkungan untuk Menuju Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

20 Oktober 2023   06:11 Diperbarui: 20 Oktober 2023   06:21 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cgs-cimb.co.id

Investasi merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan laba secara efektif. Selain itu, investasi juga dapat digunakan untuk menghasilkan manfaat dan keuntungan di masa mendatang. Namun, dari sisi lingkungan terdapat beberapa isu mengenai pencemaran lingkungan yang tengah ramai diperbincangkan sehingga dengan pencemaran tersebut menyebabkan adanya investasi berbasis ESG untuk mengatasinya. Investasi ESG merupakan pembuatan portofolio investasi sesuai dengan prinsip Enviromental, Social, and Governance. Dalam investasi ESG ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antaranya mempertahankan metrik keuangan dalam membuat keputusan investasi serta memperhatikan faktor-faktor ESG sebagai faktor non-keuangan.

ESG (Enviromental, Social, and Governance) telah menjadi standar seluruh dunia untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Aspek pada ESG tersebut dapat memberikan dampak positif tentunya pada lingkungan sehingga perolehan imbal balik juga lebih baik. Selain memberikan dampak positif terhadap lingkungan, ESG ini juga mempunyai makna dan tujuan, sebagai berikut:

  1. Environmental (Lingkungan). Dari makna kata tersebut ESG dapat mempertimbangkan dampak operasional bisnis terhadap lingkungan yang beroperasi dan bagaimana perusahaan dapat turut berperan sebagai enviromental steward.
  2. Social (Sosial). Berdasarkan makna kata tersebut ESG dapat mempertimbangkan hubungan dan reputasi perusahaan terhadap stakeholder. Contohnya: Dorongan keseteraan gender, pemberdayaan dan pelibatan komunitas, serta menjaga integritas dan kerahasiaan nasabah.
  3. Governance (Tata Kelola). Tata kelola ini digunakan untuk mempertimbangkan suatu perusahaan dalam mengatur dirinya sendiri. Perusahaan dapat dinilai dari, misalnya kompensasi manajemen yang adil dan trasnparan dan aspek tata kelola lainnya.

Perkembangan investasi ESG ini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, investasi berbasis ESG ini juga terdapat dalam Peraturan OJK Nomor 51/PJOK/.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Hal utama yang menjadi fokus dalam peraturan tersebut adalah untuk menciptakan suatu pembangunan yang keberlanjutan dan mampu memastikan serta memelihara stabilitas ekonomi dan sistem perekonomian nasional dengan mengutamakan keseimbangan antara aspek lingkungan hidup, sosial, dan perekonomian. Di Indonesia sendiri, investasi ESG (Enviromental, Social, and Governance) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukti dalam data sebagai berikut.

Sumber: databoks
Sumber: databoks

Berdasarkan data yang telah diambil dari databoks, sejak pertama diluncurkan pada tahun 2014, jumlah produk dan besaran dana yang dikelola reksa dana dan ETF berbasis ESG mengalami peningkatan yang drastis. Walaupun tiap tahunnya meningkat, namun di Indonesia ini juga masih di tahap progresif untuk penerapan konsep berkelanjutan.

Dengan adanya penerapan ESG serta regulasi dari badan otoritas, diharapkan pemahaman masyarakat mengenai investasi keberlanjutan akan terus meningkat. Dengan adanya pemahaman dari masyarakat maka Indonesia akan lebih mudah untuk mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun