Dalam hal ini, untuk mengkaji bagaimana keanggotaan di klub golf berfungsi sebagai alat reproduksi kelas penguasa, maka perlu menggunakan perspektif yang selaras yaitu dengan perspektif marxis terkait budaya sebagai refleksi perbedaan kelas. Akan menganalisis kasus ini dengan perspektif marxis, yang mencakup beberapa aspek utama yaitu eksklusivitas ekonomi, pembentukan dan pemeliharaan jaringan sosial, kontrol ideologi dan budaya, serta pemeliharaan struktur hierarki sosial. Adapun penjelasannya, dijabarkan sebagai berikut:
Eksklusivitas Ekonomi
Eksklusivitas ekonomi mengacu pada kondisi di mana hanya sekelompok kecil orang yang memiliki kekayaan atau kekuatan finansial yang besar yang dapat mengakses sumber daya, layanan, atau peluang ekonomi tertentu. Dalam pandangan Karl Marx, eksklusivitas ekonomi merupakan bagian dari struktur kapitalis di mana kelas borjuis (pemilik modal) mengontrol dan membatasi akses terhadap alat produksi dan sumber daya ekonomi bagi kelas proletar (pekerja). Berdasarkan konteks ini, dianalisis bahwa klub golf yang mematok biaya keanggotaan tinggi menciptakan penghalang finansial bagi individu yang tidak mampu secara ekonomi. Hanya mereka yang memiliki kekayaan yang signifikan yang mampu bergabung, yang pada akhirnya memastikan bahwa klub tersebut terdiri dari anggota kelas borjuis. Dengan demikian, klub golf menjadi simbol status dan eksklusivitas yang hanya dapat diakses oleh segelintir orang yang memiliki kekayaan yang substansial, sementara kelas pekerja dikeluarkan dari akses terhadap lingkungan tersebut.
Pembentukan dan Pemeliharaan Jaringan Sosial
Pembentukan dan pemeliharaan jaringan sosial mengacu pada cara individu atau kelompok menciptakan, mempertahankan, dan menggunakan hubungan interpersonal untuk mencapai berbagai tujuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dalam konteks ini, dibuktikan bahwa klub golf menyediakan platform bagi anggota kelas penguasa untuk berinteraksi, bertukar informasi, dan menjalin hubungan bisnis. Interaksi ini memperkuat aliansi ekonomi dan politik antara anggota kelas penguasa, membantu mereka mengkonsolidasikan kekuasaan mereka. Pertemuan di klub golf dapat memunculkan peluang bisnis baru dan memperkuat koneksi yang menguntungkan secara finansial, mempertahankan dominasi kelas penguasa atas kelas pekerja.
Kontrol Ideologi dan Budaya
Kontrol ideologi dan budaya mengacu pada cara-cara yang digunakan untuk mempengaruhi dan mengarahkan pola pikir, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat guna menjaga kekuasaan kelompok yang berkuasa. Dalam pandangan Karl Marx, ideologi dominan mencerminkan kepentingan kelas borjuis dan berfungsi sebagai "kesadaran palsu" yang membuat kelas pekerja menerima kondisi mereka sebagai sesuatu yang normal. Sehingga hal ini membantu dalam mempertahankan struktur kapitalis dengan menghalangi kesadaran dan perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi. Dalam konteks klub golf, kesadaran palsu termanifestasi ketika anggota klub, yang terdiri dari kalangan elit dan kelas penguasa, menerima dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu yang alami dan diinginkan. Mereka percaya bahwa individualisme, kompetisi, dan penghargaan terhadap kekayaan adalah ciri-ciri yang memperkuat posisi sosial mereka. Hal ini dapat memperkuat ideologi yang mendukung dominasi kelas penguasa dengan membuat anggota klub golf menjadi bagian dari mekanisme pemeliharaan struktur kekuasaan yang ada.Â
Pemeliharaan Hierarki Sosial
Pemeliharaan hierarki sosial merujuk pada cara struktur kelas dan ketidaksetaraan sosial dipertahankan dan direproduksi dalam masyarakat. Konsep ini mencakup berbagai mekanisme dan institusi yang memastikan kelompok-kelompok dominan mempertahankan posisinya dan menghalangi mobilitas sosial bagi kelompok lainnya. Menurut Marx, negara dan institusi-institusinya berperan dalam menjaga kekuasaan kelas penguasa melalui penindasan dan eksploitasi. Hukum, pendidikan, dan media massa digunakan untuk menyebarkan ideologi yang mendukung status quo, membuat pekerja menerima situasi mereka sebagai hal yang normal dan alami. Dengan demikian, struktur kelas tersebut tetap bertahan. Berdasarkan konteks pembahasan mengenai klub golf, dengan melalui pembatasan akses dan pengaturan lingkungan sosial yang eksklusif, klub golf dapat mempertahankan hierarki sosial yang ada. Interaksi yang terjadi di klub golf terutama melibatkan anggota kelas penguasa, dilihat dapat memperkuat dan mempertahankan posisi dominan mereka dalam masyarakat. Dengan menjaga kelas pekerja di luar lingkungan klub golf, hierarki sosial dapat diperkuat, dan kelas penguasa tetap di atas kelas pekerja dalam struktur sosial tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan