Mohon tunggu...
winda khairunnisa
winda khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tranformasi Keuangan di Era Digital: Dampak dan Tantangan Financial Technology

27 Oktober 2024   20:26 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini, kita sudah memasuki era industri 4.0 yang membawa pengaruh globalisasi dalam teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan revolusi yang berkelanjutan (Togatorop et al., 2024). Fenomena Globalisasi sudah memberikan perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia didalam aspek manapun, salah satunya adalah dalam sektor keuangan dan ekonomi. Perubahan dalam sektor keuangan dan ekonomi ini mengakibatkan penggunaan teknologi finansial dalam sehari-hari yang meningkat dalam seluruh lapisan masyarakat (Jamal et al., 2023). Penggunaan teknologi ini yaitu perubahan dari cara yang tradisional ke cara yang lebih efisien dan efektif dengan menggunakan teknologi digital atau bisa disebut dengan transformasi digital. Tranformasi digital ini adalah proses yang dipengaruhi oleh business model baru yang diciptakan oleh teknologi digital dan mengakibatkan perubahan dalam pasar industri di seluruh dunia, termasuk sektor keuangan dan ekonomi (Togatorop et al., 2024).

Dalam sektor keuangan dan ekonomi, teknologi finansial (Fintech) adalah gabungan antara teknologi digital yang sudah berkembang dengan layanan keuangan dengan tujuan merubah kebiasaan penggunaan uang kertas menjadi mata uang yang berbentuk digital, untuk meningkatkan efesiensi. Secara umum, Fintech didefinisikan sebagai aplikasi berbasis teknologi digital untuk melakukan transaksi ataupun kegiatan dalam bidang keuangan. Dalam definisi yang lebih luas, Fintech adalah teknologi yang sudah digunakan oleh banyak perushaan untuk meningkatkan efesiensi sistem keuangan dalam perusahaan tersebut (Jamal et al., 2023). Dengan adanya Fintech, masyarakat mulai merubah kebiasaan dari cara transaksi yang konvensional menjadi transaksi digital seperti aplikasi mobile banking, digital payment dan investasi online. Namun, dalam penggunaan Fintech ini terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pengguna. Serta, Fintech ini juga memiliki dampak positif terhadap pengguna.

Dampak Positif Fintech dalam Transformasi Keuangan

  • Meningkatkan Inklusi Keuangan

Financial Technology atau Fintech ini memiliki peran penting dalam memperluas akses masyarakat terhadap transaksi keuangan, terutama di daerah yang tidak memiliki akses atau internet yang memadai untuk melakukan transaksi melalui bank konvensional. Masyarakat tidak perlu mengunjungi bank konvensional untuk melakukan transaksi keuangan seperti menyetorkan uang, mengirim uang ataupun mengajukan pinjaman karena sudah tersedia aplikasi fintech. Dengan adanya fintech, masalah inklusi keuangan di negara berkembang seperti Indonesia akan dapat teratasi.

  • Efesiensi dan Kecepatan Transaksi

Teknologi Fintech, khususnya aplikasi atau platform digital yang menyediakan layanan secara real-time, membuat transaksi keuangan dapat dilakukan dengan efisien dan efektif dibandingkan dengan teknik tradisional yang disediakan oleh layanan bank konvensional. Untuk melakukan transaksi keuangan seperti transfer atau pembayaran lintas batas umumnya memerlukan waktu berhari-hari, tetapi dengan adanya fintech transaksi tersebut dapat dilakukan dan diselesaikan dalam waktu beberapa menit bahkan dapat dilakukan dalam hitungan detik. Contohnya, teknologi yang sudah berkembang dalam fintech ada blockchain. Dengan adanya blockchain, transaksi keuangan yang memerlukan waktu beberapa hari kini dapat dilakukan dalam hitungan menit dan secara real-time tanpa memerlukan perantara, yang membuat pengguna bisa menghemat waktu dan biaya serta dapat memudahkan pengguna untuk mengirim uang secara internasional.

  • Inovasi Produk dalam Layanan Keuangan

Saat ini Fintech sudah menghasilkan beberapa inovasi platform dalam keuangan yang dapat memudahkan masyarakat seperti peer-to-peer (P2P) lending, robo-advisor dan micro-investment. Seperti pada contoh teknologi robo-advisor yang menyediakan layanan investasi secara otomatis untuk memudahkan para pengguna, tanpa memerlukan pakar keuangan seperti sebelumnya. Saat ini juga ada metode pembayaran pay-later yang bertujuan untuk membantu pengguna yang ingin membeli sesuatu dan ingin membayarnya secara berkala (cicilan) tanpa mendaftarkan atau menggunakan kartu kredit. Dengan beberapa keuntungan dan kemudahan tersebut, fintech berhasil membuat inovasi secara signifikan dan memiliki potensi mengubah pola transaksi masyarakat dari metode tradisional yang cukup rumit dan lama menjadi lebih mudah dan efektif.

Tantangan Fintech dalam Tranformasi Digital

  • Keamanan Data

Dalam fintech keamanan data ini adalah salah satu masalah yang banyak dijumpai seiring perkembangannya karena platform yang dikembangkan memerlukan informasi pribadi pengguna sehingga meningkatkan risiko kebocoran data ataupun serangan siber. Masalah yang dialami dalam keamanan dan privasi data ini sangat berdampak besar bagi perusahaan fintech, karena mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan konsumen terhadap platform tersebut. Bukan hanya kehilangan kepercayaan dan hadirnya pelanggan, tetapi juga merusak citra dan reputasi yang sudah dibangun oleh perusahaan fintech itu sendiri. Maka dari itu, untuk melindungi informasi pribadi pengguna diperlukan undang-undang dan peraturan yang memadai untuk menjadi keamanan dan privasi data pengguna dari kebocoran ataupun serangan siber yang mungkin terjadi.

  • Kesenjangan Akses Teknologi

Meskipun fintech mendorong peningkatan inklusi keuangan, masih ada faktor yang menghambat perkembangan fintech secara signifikan khususnya di negara berkembang ataupun di daerah terpencil yang masih susah mendapatkan jaringan internet secara merata yaitu kesenjangan akses teknologi. Masih banyak masyarakat yang merasa sulit untuk menggunakan layanan yang sudah disediakan oleh perusahaan fintech karena keterbatasan akses ataupun peralatan digital yang kurang memadai. Bukan hanya itu, masyarakat yang tidak terbiasa dengan perkembangan teknologi juga akan merasa sulit karena kurangnya literasi digital di daerah tersebut mengakibatkan teknologi finansial terbatas dan menghambat perkembangan inklusi keuangan.

  • Regulasi yang Dinamis dan Adaptif

Peningkatan fintech secara pesat ini sering kali melampaui peraturan regulator dan membuat regulator memutuskan untuk membuat dan menyusun kembali peraturan yang sesuai dengan perkembangan fintech. Karena hal itu terkadang perusahaan fintech kesulitan untuk melindungi pengguna tanpa menghambat inovasi. Untuk tetap menjaga keseimbangan inovasi dan keamanan serta mengurangi risiko untuk menghambat kemajuan bisnis, diperlukan regulasi yang adaptif dan juga dinamis. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia terus beradaptasi dalam menyusun peraturan untuk menyeimbangkan perkembangan fintech yang pesat, dengan tujuan agar layanan fintech bisa terus berkembang dengan aman dan adil tanpa menghambat inovasi.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Fintech dalam Transformasi Digital

  • Peningkatan Infrastruktur Digital dan Akses teknologi

Agar masyarakat memiliki akses yang merata terhadap layanan fintech, pemerintah harus mempercepat peningkatan infrastruktur digital di semua daerah seperti perkotaan atau desa terpencil sekalipun. Di negara-negara berkembangpun diperlukan investasi yang lebih besar untuk peningkatan ini agar dapat mengurangi kesenjangan akses teknologi antar negara, contohnya seperti perluasan akses jaringan internet dan jaringan telekomunikasi. Untuk mendapatkan akses yang lebih merata dan lebih banyak masyarakat yang menggunakan layanan fintech, diperlukan kolaborasi antara pemerintah setempat dan perusahaan/sektor swasta khususnya perusahaan yang menyediakan layanan internet.

  • Peningkatan Literasi dan Edukasi Digital

Pendidikan atau edukasi mengenai Literasi Digital berperan penting untuk membantu masyarakat dalam penggunaan teknologi fintech. Hambatan yang sering dialami masyarakat terhadap pengenalan dan pemahaman mengenai layanan fintech salah satunya dikarenakan literasi digital yang rendah. Berbeda dengan masyarakat yang memiliki literasi digital lebih tinggi biasanya dapat dengan percaya diri menggunakan dan mengaplikasikan layanan fintech serta dapat mencegah hal-hal yang ditakutkan, seperti keamanan data ataupun serangan siber. Oleh karena itu, diperlukannya edukasi mengenai cara penggunaan atau pemahaman lebih lanjut mengenai layanan fintech serta memberikan cara untuk mencegah ataupun mengidentifikasi permasalahan yang ditakutkan.

  • Penguatan Regulasi dan Kerjasama Internasional

Karena adanya kesulitan regulator yang terus berusaha menyeimbangkan perkembangan yang pesat dalam layanan  fintech, perlu diatasi dengan kebijakan yang terus beradaptasi dengan ekpansi layanan fintech agar tidak menghambat inovasi. Tidak hanya itu, kerjasama antar pemerintah secara internasional juga diperlukan untuk membantu menyatukan persyaratan keamanan dan regulasi dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif. Regulasi sandbox yang sudah dikembangkan oleh beberapa negara termasuk Indonesia, dapat membantu untuk mengevaluasi ide-ide fintench yang akan dikeluarkan agar lebih terkendali sebelum disebarluaskan.

  • Penguatan Teknologi Keamanan

Enkripsi data, autentikasi dua faktor dan analisis risiko berbasis AI juga perlu dilakukan oleh perusahaan fintech untuk meningkatkan keamanan data yang lebih kuat bagi perusahaan ataupun pengguna, dengan tujuan untuk mengurangi risiko kebocoran data atau serangan siber. Tidak hanya itu, untuk lebih memperkuat keamanan data dibutuhkan kebijakan pengelolaan data yang lebih ketat untuk memberikan keamanan bagi pengguna agar menghindari dari bahaya siber serta dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap perusahaan.

Fintech yang berkembang dalam sektor keuangan telah mengubah cara masyarakat mengelola keuangan, meningkatkan inklusi, efesiensi serta inovasi layanan pinjaman seperi P2P lending dan juga pembayaran yang fleksibel seperti pay-later ini mendorong terjadinya tranformasi keuangan secara digital.

Meskipun tetap adanya tantangan yang perlu dihadapi oleh perusahaan-perusaan fintech, diharapkan tantangan tersebut menjadi salah satu dorongan agar fintech terus meningkatkan layanan yang ditawarkan dan dapat berinovasi serta beradaptasi secara berkala disemua kalangan masyarakat seiring dengan teknologi yang terus berkembang kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun