Mohon tunggu...
Windah Yurina Tanjung
Windah Yurina Tanjung Mohon Tunggu... Guru - Guru/Kepala Sekolah/Ketua KGBN Sergai

Saya adalah seorang pendidik yang suka membaca dan menulis dan menyukai aktifitas belajar dan pelatihan pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11

1 September 2024   10:51 Diperbarui: 1 September 2024   10:53 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam filosofi Ki Hadjar Dewantara dikatakan bahwa pendidikan harus menghamba pada murid dengan pembelajaran yang senantiasa melayani kebutuhan murid. Sebagai individu, setiap murid itu unik dan tentu saja kebutuhannya berbeda. Guru adalah penuntun.Guru harus ikhlas dan mempunyai nilai-nilai serta harus menjalankan perannya sebagai fasilitator untuk memberikan tuntunan yang baik dan tepat sehingga murid bisa hidup, tumbuh dan berkembang menurut kodratnya sendiri hingga di masa depan murid mencapai keberhasilan dan keselamatan menjadi manusia yang mandiri dan bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan baik. 

Guru harus memiliki visi sebagai seorang pendidik agar guru dapat dengan pasti mengambil pilihan dan dengan jelas membuat prakarsa perubahan agar dirinya dapat menjalankan perannya sebagai penuntun sekaligus fasilitator pendidikan untuk menghantarkan murid mencapai tujuan belajarnya. 

Salah satu modal utama dalam pembelajaran yang berpihak pada murid adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan. Untuk itu perlu ditanamkan sebuah disiplin yang kuat sebagai budaya di kelas dan di sekolah. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin yang berasal dari dalam diri murid itu sendiri  sebagai motivasi intrinsik tanpa dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik baik berupa menghindari hukuman atau mengejar penghargaan. Guru harus berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah untuk merancang keyakinan sekolah atau guru harus berkolaborasi dengan murid untuk merancang keyakinan sekolah atau guru harus berkolaborasi dengan murid untuk merancang keyakinan kelas dan semua harus berkomitmen untuk menjalankan kesepakatan yang dibuat berdasarkan keyakinan bersama tersebut. 

Untuk menjaga komitmen tersebut dan sebagai upaya menjamin terciptanya lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan , maka guru perlu melakukan kontrol atau pengawasan. Diharapkan seorang guru dapat mengambil posisi kontrol  sebagai seorang manager yang menerapkan segitiga restitusi dalam menghadapi situasi ketika murid tidak menjalankan kesepakatan kelas/sekolah atau melanggar komitmen  untuk menjalankan keyakinan kelas atau keyakinan sekolah. Setelah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan.Guru dapat lebih mudah untuk menjalankan tugasnya memberikan pengajaran dan pendidikan yang berpihak pada murid. 

Untuk mengakomodir berbagai kebutuhan belajar murid yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid, guru dapat merancang sebuah pembelajaran berdiferensiasi dengan melaksanakan diferensiasi proses, diferensiasi konten dan diferensiasi produk.  Guru dapat melaksanakan diferensiasi proses dengan memvariasikan proses belajar, bisa dengan melakukan kegiatan berjenjang, menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat; membuat agenda individual; memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas; mengembangkan kegiatan bervariasi, mengakomodir gaya belajar baik yang visual, audio visual, auditorial dan kinestetik; dan menggunakan kelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan dan minat. Guru dapat melaksanakan diferensiasi konten dengan menyediakan berbagai variasi topik pelajaran atau jenis sumber belajar yang dapat dipilih oleh murid utamanya dengan mempertimbangkan gaya belajar murid, apakah visual, audio atau kinestetik. Guru pun dapat melaksanakan diferensiasi produk dengan memberi pillihan berbagai bentuk atau jenis tagihan hasil belajar atau tugas murid. 

Sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ini, guru terlebih dahulu harus melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid. Ha itu bisa dilakukan dengan melaksanakan asesmen diagnostik baik kognitif maupun non kognitif yang dapat dilakukan dengan berbagai metode, bisa berupa tes tertulis, mengamati perilaku murid, berbicara dengan murid atau melihat rapor si anak. Yang harus diperhatikan adalah guru harus siap untuk selalu proaktif dan kreatif untuk merancang pembelajaran di kelas agar sesuai dengan tujuan pembelajaran berdiferensiasi sehingga dapat mewujudkan kepemimpinan belajar murid dan memunculkan serta merawat motivasi belajar intrinsiknya. 

Selanjutnya dalam pembelajaran berdiferensiasi guru harus senantiasa melakukan refleksi dan penilaian. Peniaian yang harus dilakukan bukan hanya penilaian di akhir pembelajaran namun bisa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung juga. Adapun jenis penilaian yang dapat dilakukan guru yaitu asesmen of learning, asesmen for learning dan asesmen as learning. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, asesmen formatif sebagai salah satu bentuk asesmen sangat berperan penting terutama dalam memonitor berjalannya proses pembelajaran. 

Pada akhirnya dengan seluruh rangkaian pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan oleh guru, kebutuhan belajar murid yang beragam dapat terpenuhi sebagai haknya karena murid adalah pusat pembelajaran atau sebagai “tuan” dalam pendidikan. Dengan demikian murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun