UMKM memiliki kontribusi  penting dalam perekonomian nasional. Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta. Pandemi covid19 memberikan dampak negatif terhadap UMKM. Kementrian koordinasi dan bidang perekonomian menjelaskan sebanyak 82,9% UMKM mengalami dampak negatif akibat pandemi ini, sedangkan 5,9% mengalami pertumbuhan positif. Dampak negatif tersebut diakibatkan oleh sepinya pelanggan pada masa pembatasan kegiatan masyarakat. Banyak usaha kecil mengalami penurunan omset penjualan yang cukup drastis hingga harus gulung tikar.Â
Dampak negatif akibat pandemi covid19 juga dirasakan oleh usaha Kerupuk miliki bapak Amin di desa silo. Kerupuk merupakan makanan ringan yang sangan popular dikalangan masyarakat Indonesia sebagai lauk serta sebagai jenis lomba makan utama pada HUT RI. Tak anyal jika kerupuk sangat diminati masyarakat Indonesia terutama masyarakat di desa silo sendiri. Usaha tersebut berdiri pada tahun 1998. Pada awal merintis usaha tersebut sangat terkenal namun beberapa tahun kemudian usaha ini mulai surut. Pandemi covid19 mengakibatkan usaha tersebut semakin terpuruk. Salah satu faktonya adalah sepinya pelanggan serta penurunan perekonomian masyarakat di desa silo dan sekitarnya membuat omset penjualan kerupuk menurun. Sebelum covid19 pendapatan rata rata yang diperoleh sebesar 2 juta perminggu dengan omset penjualan + 4 juta. Setelah covid19 melanda Indonesia pendapatan mengalami penurunan sebesar 50% atau sekitar 1 juta, sehingga proses produksi yang awalnya dilakukan 2 hari sekali hanya dilakukan 2 kali dalam seminggu. Terdapat berapa kelemahan usaha tersebut mengalami penurunan diantaranya:
- Tidak ada branding pada usaha kerupuk bapak amin sehingga tidak mudah dikenal masyarakat.
- Tidak ada outlet tersendiri sehingga pelanggan terkadang harus membeli kerupuk di tempat produksi (Rumah Bapak Amin) yang letaknya tidak strategis.
- Pelaku usaha tidak melakukan promosi
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dengan adanya kegiatan KKN "Bact To Village" ini dibuatlah sebuah inovasi-inovasi berupa pemanfaatan digital marketing serta menciptakan branding untuk membantu usaha kerupuk milik Bapak Amin di Dusun Pertelon Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember dalam mengembangkan usahanya. Berikut tahapan program yang akan dilakukan:
- Pada minggu pertama penulis melakukan kegiatan observasi tempat usaha, selanjutnya melakukan perizinan terhadap pelaku usaha, melakukan wawancara mengenai usaha tersebut serta program yang akan dilakukan, melakukan dokumentasi serta penerapan protokol kesehatan.
- Pada minggu kedua penulis menciptakan branding pada produk dengan nama Kerupuk Nyaman Abi Amin dan melakukan kegiatan desain logo kemasan. Desain logo kemasan (stiker) akan di tempatkan dalam pengemasan kerupuk. Penulis akan memberikan pelatihan dalam pembuatan stiker. Harapannya yakni pengemasan lebih menarik serta dapat diketahui oleh banyak orang karena dalam stiker akan dicantumkan tempat serta nomor telepon pemilik usaha.
- Pada minggu ketiga penulis melakukan digital marketing. Penulis akan membuatkan akun sosial media untuk usaha Kerupuk Nyaman Abi Amin sebagai alat pemasaran seperti: IG dan FB. Akun terdebut juga akan di tempatkan pada pasar online di desa silo seperti Grup PODS (Pasar Online Desa Silo). Media online IG dan FB digunakan sebagai alat bantu dalam menerapkan Jasa Titip. Harapannya dapat memperluas pasar sehingga akan meningkatkan pendapatan.
- Pada minggu ke 4 akan melakukan pemantauan penjualan, analisis hasil pemantauan penjualan sehingga pada akhir kegiatan kkn penulis dapat menyimpulkan hampatan apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan program kkn, sehingga penulis akan mengevaluasi program tersebut. Harapannya agar program dapat dilakukan secara berkelanjutan serta dapat memaksimalkan ekspansi pasar Usaha Kerupuk Nyaman Abi Amin
Harapan kedepannya terhadap usaha ini adalah lebih berkembang sehingga dapat terdaftar sebagai UMKM serta dapat menguasai pasar kerupuk Kecamatan Silo(Winda Fitriatus Soleha/KKN 41/Jember/Panakajaya Hidayatullah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H