Mohon tunggu...
winda fitriani agustin
winda fitriani agustin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa S1 Transfer PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sentuhan Al-Quran untuk Seni Kreativitas dan Estetika

26 Desember 2010   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:22 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sentuhan Al-Quran untuk Seni Kreativitas dan Estetika

Tuhan menciptakan kita itu berbeda-beda, dilihat dari segi kemampuan manusia dikaruniani kemampuan untuk menciptakan atau memunculkan apa yang disebut dengan seni. Depdikbud (1983) membatasi seni adalah segala perbuatan manusiayang timbul dari perasaannya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakan perasaan manusia. Lowenfeld (1982) juga menyatakan bahwa seni sebagai fundasi kemanusiaan manusia. Manusia secara sadar dan tidak sadar memiliki potensi mendasar untuk melakukan penyaluran ide gagasan, dan gerak hatinya melalui aktivitas seni. Lowenfeld dan Brittain (1982) menegaskan peran seni, bahwa memberikan pengalaman seni yang lebih baik dan benar akan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar yang meliputi: emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetis dan kreatifitas.

Maysesky (1990) menyatakan estetis berkenan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan haru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari, mendengarkan ritme rintik air hujan ataupun mendengar orang membaca al-quran. Individu memiliki pemikiran yang bersifat individual untuk hal yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Muharam ( 1991 ) menyatakan estetika umumnya dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman estetis menekan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil.

Sedangkan Seefeldt (1994:419) menyatakan kreativitas merupakan kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinil.

Ditilik dari beberapa pendapat diatas seni, estetika dan kreativitas mempunyai hubungan yang sangat erat.

Bagaimana kalau kita tilik ketiga hal tersebut diatas yaitu seni, estetika dan kreativitas melalui sentuhan al-Quran, mari kita simak bersama.

Selain ditentukan oleh ajaran al-Qur’an, seni Islam juga bersifat “Qur’ani” dalam arti bahwa kitab suci al-Qur’an menjadi model utama dan tertinggi bagi kreativitas dan produksi estetis. Al-Qur’an dinyatakan sebagai “karya seni pertama dalam Islam”. Bukan berarti bahwa al-Qur’an dianggap sebagai karya sastra jenius dari Nabi Muhammad, sebagaimana yang seringkali dinyatakan oleh kalangan non-muslim. Sebaliknya, orang muslim meyakini isi dan bentuknya bersifat Ilahi yang merupakan representasi pola-pola infinit dari seni Islam. Al-Qur’an menjadi contoh yang paling sempurna dari pola infinit yang mempengaruhi segala kreasi selanjutnya dalam seni sastra,seni rupa (baik dekoratif maupun arsitektur), bahkan seni suara dan seni gerak.

Coba pernah tidak kalian mendengarkan seorang hafid atau hafidhoh membaca suratan al-Quran, pasti pernah kan?

Apa yang kalian rasakan ketika mendengar bacaan al-Quran tersebut?Nyaman, kagum, haru, tergerak hatinya untuk mendengar lebih lama dan keingin tahuan akan makna yang terkandungnya?Ya itulah seni sebagaimana yang dikemukakan diatas dalam Depdikbud (1983) bahwa yang membatasi seni adalah segala perbuatan manusiayang timbul dari perasaannya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakan perasaan manusia. Sebagaimana Lowenfeld dan Brittain (1982) menegaskan peran seni, bahwa memberikan pengalaman seni yang lebih baik dan benar akan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar yang meliputi: emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetis dan kreatifitas. Sejalan dengan itu peran sentuhan al-quran juga sangat mendukung pendapat tersebut diatas, yaitu bisa kita lihat atau maknai bagaimana keindahan susunan ayat-ayat al-Quran yang begitu luar biasa indah dan sangat menuntun kita sebagai umat manusia khususnya umat Islam untuk menata emosi, pembabaran tentang segala ilmu untuk perkembangan intelektual juga terkandung dalam al-Quran, bagaimana fisik kita teredam dari kelelahan hidup ketika kita mendengar lantunan suratan al-Quran, bagaimana al-Quran mengajarkan dan membuka pikiran kita agar tidak salah persepsi dan gegabah dalam mengambil kesimpulan dilihat dari cara memaknai ayat-ayat al-Quran tidak boleh sepotong-sepotong karena dari satu ayat keayat yang lain saling menjelaskan satu sama lain, sejarah-sejarah kehidupan sebagai contoh tauladan hidup dikehidupan sosial juga menjadikan isi kandungan al-Quran sejalan dengan Lowenfeld (1982) yang menyatakan bahwa seni sebagai fundasi kemanusiaan manusia, al-Quran juga sebagai dorongan kita untuk menghasilkan sesuatu keindahan yang baru atau orisisnil dengan pencitraan yang ada dalam al-Quran.

Subhanallah, ternyata dengan sentuhan al-Quran secara tidak langsung kita telah mengenal apa itu seni, kreativitas dan estetika bahkan kita tak jarang sebagai pelaku langsung untuk ketiga hal tersebut.

Andaikan saja rakyat Indonesia ini sadar betul akan peranan al-Quran yang begitu luar biasa akan seni kretivitas dan estetika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari tidak menutup kemungkinan negara Indonesia ini meski bukan negara agama, tetapi Indonesia adalah negara berpopulasi terbesar kelima di dunia dengan penduduk mayoritas beragama Islam ini juga akan bangkit melalui seni kreativitas dan estetika dengan begitu pesat bahkan akan menjadi negara percontohan. Tapi kapan itu semua akan terwujud??????

Dari beberapa pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seni kreativitas dan estetika juga dapat ditilik dari sentuhan al-Quran dan sangat beralasan untuk menampik pandangan tabu untuk mempelajari seni kreativitas dan estetika seperti yang selama ini diperdebatkan beberapa sekumpulan orang.

Maka dari itu marilah bersama-sama kita pelajari lebih lanjut tentang seni kreativitas dan estetika. Selamat belajar dan jangan berhenti untuk berkreasi.

Nama:Winda Fitriani Agustin

NIM: X7210168

Kelas: VD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun