Mohon tunggu...
Winda Ari Anggraini
Winda Ari Anggraini Mohon Tunggu... Guru - A novice writer

Terus belajar untuk menantang semua ketidakmungkinan. Jika ada pertanyaan tentang kuliah di Birmingham/ Pendidikan/ Bahasa Inggris/ Beasiswa, silahkan menghubungi: http://pg.bham.ac.uk/mentor/w-anggraini/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Semarak All England 2017: Kevin-Marcus Menuju Final!

12 Maret 2017   05:31 Diperbarui: 12 Maret 2017   18:01 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyaksikan pertandingan bulu tangkis secara langsung menghadirkan rasa nasionalisme tak terkira. Meski sudah menerima jadwal pertandingan yang menyebutkan bahwa satu-satunya utusan Indonesia yang masuk semi final akan bertanding di urutan ke-5 alias penutupan, saya dan sejumlah suporter lainnya sudah mulai berdatangan sejak pukul 12. Ikut bersuka ria menonton setiap lomba, dan sedikit excited saat utusan Malaysia yang main di urut kedua, yakni Lee Chong Wei. Supporter Indonesia masih dalam tahap pemanasan, sesekali ikut bersorak sorai dengan kemenangan negara tetangga. Saya tiba-tiba membayangkan jika kedua negara bertanding, yang biasanya heboh sendiri.

Sekitar Jam 17.00 waktu Birmingham, pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamulyo keluar, kami mulai mengeluarkan yel-yel pertama. Tanpa harus kenal siapa-siapa, rombongan Indonesia tiba-tiba bergerombol di salah satu atau dua sudut pojokan dengan bendera kecil dan besar dikibarkan. Sempat shock saat melihat lawan yang berasal dari Denmark yakni Conrad Petersen dan Pieler Kolding dengan postur tinggi menjulang. Tapi asyiknya orang Indonesia, selalu punya cara untuk bahagia. Langsung keluar berbagai komentar, "ayo kecil-kecil cabe rawit". 

p-20170311-163145-58c47a2e1cafbd132147a5e7.jpg
p-20170311-163145-58c47a2e1cafbd132147a5e7.jpg

Pertandingan dimulai dan berlangsung dengan skor yang sangat ketat. Skor tidak pernah berjarak jauh, jika Indonesia lebih dua, maka Denmark akan segera menyusul. Sejak pertandingan dimulai, saya merasakan grogi, gugup, seolah saya yang berada di lapangan. Sebenarnya court 2 diisi Lin Dan yang fenomenal, dan sejujurnya masih saya kenal. Pengetahuan saya dibidang bulu tangkis terbatas pada Taufik Hidayat dan beberapa nama senior lainnya. Alasan membeli tiket pun sebenarnya ingin menyaksikan permainan lincah ala Liliana Nasir dan Tontowi Ahmad. Namun apa daya, pasangan ini telah dikalahkan kemarin dibabak quarter. Lanjut ke permainan yang berlangsung, babak pertama dimenangkan tipis oleh Denmark dengan skor 21-19.

Tidak patah semangat, para suporter terus menggaungkan nyanyian dari yang serius seperti Garuda Didadaku hingga yang paling narsis seperti "masuk TV". Yang terakhir diucapkan tidak tanpa alasan, kehebohan demi mendukung pasangan terakhir membuat banyak kameramen yang sibuk mengalihkan fokus kamera pada pojokan dimana kami berada. Tidak hanya satu atau dua, ada beberapa kali kameramen bule yang tidak tahan untuk tidak mengabadikan suporter gokil dari negara Asia ini. Banyaknya lomba sebelumnya, tidak ada yang seseru para mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang duduk, berdiri, dan bersorak di deretan podium Barclaycard Arena, Birmingham ini. Oh ya, mereka tidak hanya berasal dari Birmingham, di sebelah saya contohnya mbak yang datang dari Glasgow, datang jauh-jauh dari utara demi mendukung para pemain Indonesia.

Setelah istirahat sejenak dan mengumpulkan semangat, disertai dengan soundtrack ala suporter, permainan babak kedua berlangsung makin sengit. Smash dari kedua pihak tidak terhitung jumlahnya. Sama seperti babak pertama, skor pun juga bergerak seimbang, seolah tidak ingin membuat penonton cepat-cepat pulang dan menghabiskan malam minggu dengan nyaman. Sambil tetap agak berisik, kami pun terus menyemangati Kevin Gideon (yel yel baru) yang terbentuk tiba-tiba. Hingga akhirnya game kedua dimenangkan Indonesia dengan skor 21-13. Tentu saja, para suporter makin histeris. Suporter Denmark pun kehilangan suara meski mereka sudah berseragam yang entah kenapa (juga berwarna merah putih), hehe. 

Babak ketiga sempat membuat takut, karena permainan kian seru dan menegangkan. Tentu saja kami ingin pemain dari negara tercinta menang agar ada perwakilan yang masuk final besok. Dan ternyata, dengan berbagai macam doa dan usaha dari kedua pemain tentunya, Indonesia berhasil menang melawan Denmark dengan skor 21-17. Perasaan haru, bangga, dan cinta terhadap bangsa berbaur jadi satu. Begini rasanya berada langsung di lapangan mendukung perwakilan bangsa meski tidak kenal apalagi terkait hubungan keluarga, merasa gembira dan bangga luar biasa. Indonesia Juara.

p-20170311-124250-58c4798b6823bd984f6bc32b.jpg
p-20170311-124250-58c4798b6823bd984f6bc32b.jpg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun