Tulisan berikut merupakan refleksi dari Aksi Nyata Modul 3.3. Program Guru Penggerak. Aksi nyata yang telah dilakukan akan dijabarkan dengan model 4P (4F):
A. Peristiwa (Fact)
1. Latar Belakang
Menurut KHD, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidikan hendaklah ditujukan untuk menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Merancang dan mengembangkan program yang berdampak pada murid yang sepenuhnya bertujuan untuk melejitkan potensi murid sesuai dengan potensi serta permintaan zaman sangatlah krusial dilakukan oleh sekolah sebagai institusi tempat murid menempa diri. Â
Program kegiatan Debating Club merupakan wadah untuk bertumbuhnya murid yang memiliki keinginan untuk dapat berbicara dalam sebuah forum resmi. Pelaksanaan program ekstrakurikuler ini dilandasi oleh upaya untuk menciptakan murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila yang melatih dan mengintegrasikan setiap kegiatan demi pertumbuhan nilai-nilai: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Sesuai dengan kemajuan zaman yang menekankan agar pendidikan fokus mengembangkan kemampuan abad ke-21 4K yakni berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, program ini menekankan pada pertumbuhan dan perkembangan kemampuan bernalar kritis, menyajikan argumen-argumen bernas secara kreatif, berkolaborasi dengan teman sejawat dalam tim, dan mengeksplorasi kemampuan berbicara di depan umum secara mandiri.
Lewat setiap kegiatan yang mengambil landasan pembelajaran berdiferensiasi, murid berkembang sesuai dengan ciri khasnya serta potensi besar yang dimilikinya. Dengan melakukan asesmen awal memperhatikan profil belajar, kesiapan, serta minat murid, program ini dikembangkan untuk menjadi tempat lahirnya berbagai argumen berisi dan bermakna menyangkut isu-isu nasional dan internasional terkini. Selain itu, program ini sesuai dengan tuntutan zaman, mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris murid lewat berbagai sumber dan media dengan menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam setiap proses yang dijalani.
Secara rinci, program ini memiliki tujuan untuk: (1) Menjadi wadah bagi murid untuk menyuarakan aspirasi, ide, dan gagasan mengenai isu-isu terkini baik itu lokal, nasional dan internasional; (2) Melatih kemampuan mengemukakan pendapat sebagai langkah awal dalam menyuarakan aspirasi; (3) Melatih kemampuan 4K yakni berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. (4) Melatih pembentukan karakter profil pelajar Pancasila lewat aktivitas yang menekankan akhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. (5) Melatih murid menggunakan bahasa Inggris secara komunikatif.
Meski dalam waktu yang sangat terbatas, yakni dilakukan dalam waktu 4 minggu, program ini akan dilaksanakan secara kontinu, bukan hanya sekadar bagian dari memenuhi tugas aksi nyata program guru penggerak saja.
2. Proses Jalannya Aksi
Proses jalannya aksi program yang berdampak pada murid ini dilakukan sesuai dengan tahapan BAGJA yang telah dirancang sebelumnya, yakni:
1.Mengumpulkan data dengan melakukan survey sederhana serta curah pendapat singkat di kelas sebelum pelajaran dimulai untuk mengetahui keinginan murid.
 2.Melakukan diskusi dengan murid yang berminat mengikuti ekstrakurikuler ini serta membuat daftar kegiatan yang disepakati dan target yang ingin dicapai.
*Eksplorasi materi dengan menghadirkan narasumber ahli dari berbagai bidang.
Dalam proses eksplorasi ini, CGP bekerjasama dengan beberapa mitra untuk berbagi pengalaman dan memberi wawasan kepada murid. Mitra yang berhasil datang dan memberikan materi berasal dari perwakilan Ombudsman Propinsi Kepulauan Bangka Belitung lewat Ombudsman Goes to School, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi lewat Podcast 4U, dan Tim NSDC pusat lewat Puspresnas yang diakses murid secara mandiri.
Â
*Melakukan temu daring dengan alumni Debating Club yang pernah mengikuti lomba debat (National Schoool Debating Championship) tingkat nasional. Temu daring alumni ini ditujukan untuk memberikan motivasi kepada tim yang akan bertarung dalam lomba NSDC 2022. CGP menghubungi alumni yang saat ini sedang berada di luar pulau karena telah bekerja atau masih kuliah kemudian membuat jadwal pertemuan yang disepakati bersama. Para alumni yang memiliki pengalaman berlomba di kancah nasional memberikan tips dan trik cara menyusun argumen dengan cara kreatif dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat.
Pada tanggal 30 Juni 2022 lalu, Debating Club mengirimkan 3 orang murid sebagai tim perwakilan sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat propinsi lomba NSDC 2022 secara daring. Lomba yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional ini terdiri dari dua ronde dengan mosi sebagai berikut:
Round 1: THW criminalize individuals and organizations who do not recycle. (Pro)
Round 2: As a middle-class parent, THW support their child's choice to de-prioritize formal education in favour of pursuing digital creative skills or career (content creation, audio-visual design, etc). (Cons)
Perwakilan tim dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan masih menunggu pengumuman resmi dari pihak Puspresnas.
 3. Melakukan evaluasi dan refleksi.
Evaluasi dan refleksi dilakukan setiap akhir kegiatan disertai dengan rencana perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.
3. Dampak yang didapatkan setelah menjalankan program
B. Perasaan (Feeling)
Dalam melakukan aksi nyata program yang berdampak pada murid, CGP pada awalnya merasa khawatir dan takut bahwa program yang dirancang tidak bisa dilaksanakan dengan baik karena waktu pelaksanaan sangatlah terbatas yakni dimulai dari 20 Juni 2022 lalu, dimana kondisi pembelajaran di sekolah sudah memasuki minggu terakhir sebelum pelaksanaan Penilaan Akhir Semester (PAS). Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidak menjadi kendala karena program yang telah dirancang sedemikian rupa meliputi beberapa kegiatan dapat terlaksana dengan sangat baik. CGP merasa senang sekaligus bangga dapat melaksanakan program sesuai dengan harapan. Hal ini membuat CGP merasa termotivasi dan tertantang untuk tetap melakukan program ini untuk semester yang akan datang karena banyak murid yang memiliki minat yang bisa dikembangkan jika program yang dibuat menyesuaikan dengan keinginan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.