Mohon tunggu...
Winda Anggraeni
Winda Anggraeni Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

IP 3 *amin, Lulus tepat waktu *amin, psikolog hmm *amin :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setia untuk Bojes :)

5 Juli 2012   17:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hal kecil ternyata bisa berubah menjadi hal besar
begitu pula dengan pertemuan
pertemuan singkat juga bisa berubah menjadi pertemuan yang panjang
cinta datang dari mata lalu turun ke hati
bila hal ini tidak dijaga sebagaimana semestinya bisa saja mendatangi masalah
dan masalah kecil bisa berubah menjadi masalah besar

tatapan itu ..
senyum itu ..
aah ingin sekali aku mengulang waktu ke awal pertemuan itu
sepertinya aku menikmati suasana saat kita berbincang ntah apapun topik obrolan
rasanya aku masih mengingat-ingat lesung pipit manis itu saat melihatnya tersenyum

ngga.. nggaaa..
ngga boleh.. ngga boleh..
jaga mata dan hati !!

“ahh lancang sekali kamu wi, udah nemuin orang yang jelas-jelas baru kamu kenal dan apa kabar bojes disana??” hati bergejolak deg-degan

“tenang aja wi, bukannya bojes gatau kalo kamu lagi have fun disini? Kamu juga gatau kan, sedang apa bojes disana? Dengan siapa?” makin ruwet aja pikiran ku saat itu.

Tetap stay cool, Aku pun melanjutkan obrolan bersama Riska, Ryan dan Vino meskipun di hati masih saja terasa mengganjal karena telah berbohong telah pergi ke café.

kebohongan kecil seperti membuatku merasa bersalah membohongi bojes, mengapa aku harus berbohong hanya untuk menemui Vino?? Ah ini bukan keinginanku! Pertemuan ini sengaja di buat oleh Riska dan gebetannya, Ryan.

Riska, sahabatku yang paling aku sayang. Kami baru saja lulus SMA. Bedanya aku melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi sedangkan dia melanjutkan kerja di Department store.

Sabtu sore itu, Riska mengabariku bahwa malam minggu gebetannya mau datang ke café favourite kami. Dia ingin sekali mengenalkan ku pada gebetannya. Dia berharap aku bisa menemuinya walau hanya sebentar saja. Tanpa fikir panjang aku bersedia untuk datang pada malam itu.

Tanpa basa basi kedatangan ku disambut hangat oleh Riska dan Ryan. Kami pun berbincang akrab seolah sudah berteman lama. Beberapa lama kemudian datanglah temannya Ryan, seorang laki-laki, Vino namanya. Kami tak lagi canggung karena memang aku dan Vino telah kenal sejak lama, meski kami belum pernah bertemu langsung namun kami sering berkomunikasi lewat chat massengger.

Oh ternyata adegan ini sengaja dibikin oleh Riska dan Ryan, karena Vino sangat penasaran dengan aku. Ya aku.. yang selalu saja sibuk dengan tugas-tugas kuliah, yang tak pernah mengasih kabar lagi semenjak 3 bulan kemarin.

Kesan pertama bertemu, Vino tampak begitu pendiam, asik, perokok, kukunya lucu karena pake kutek warna hitam merah khas banget seperti cowo-cowo metal tapi dia begitu lugu, yang paling mengesankan adalah lesung pipitnya itu loh yang membuat aku tak bosan melihat senyumnya.

Hmm .. Lagi-lagi Vino menanyakan hal itu. About couple. Selalu saja menanyakan siapa pacar aku yang sekarang. Aah rasanya tidak mungkin aku merusak suasana enjoy ini menjadi kaku. Akhirnya aku putuskan untuk tidak menjawab pertanyaan itu, hanya aku palingkan dengan obrolan lain.

Malam mulai larut. Aku pamit pulang, Vino bergegas menawarkanku untuk diantarnya.

“Aaah Bojes :(

“maafin aku sayang”

“aku takut pulang sendiri, sebenernya aku juga gak mau kaya gini, hmm mungkin lebih aman aku diantar Vino”

Alhasil aku diantar sampai depan rumah. Saat itu fikiranku melayang. Ntah apa yang saat itu merasuk di fikiranku. Meng-iya-kan orang mengantarku pulang, yang jelas-jelas orang lain dalam hubungan ku dengan Bojes.

Aku senang bisa bertemu dengan nya walaupun dengan pertemuan malam itu. Sepertinya Riska dan Ryan sukses mempertemukanku dengan Vino. Bisa dibilang ‘rencana nakal tapi membuat ku cuci mata’.

Mataku memang tak bosan melihat senyumnya

Namun hatiku tak pernah bosan setia dengan Bojes

Saat mata ini mulai beranjak nakal, sepertinya harus diingatkan dengan kisah penantian panjangku dengan Bojes. Segala macam situasi, jatuh bangun aku lalui untuk menunggu Bojes. Rasanya tidak ada cerita untuk aku berpaling darinya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun