Mohon tunggu...
Winda Anggraeni
Winda Anggraeni Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

IP 3 *amin, Lulus tepat waktu *amin, psikolog hmm *amin :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suratku untuk Tuhan

27 September 2013   13:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:19 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tuhan yang Maha Pengasih ..
Aku tau, aku lemah Tuhan, aku bukan apa-apa, aku tak lepas dari sifat buruk layaknya manusia lain. Namun aku mengerti, Kau menciptakan kekurangan itu dengan beribu alasan hingga suatu hari nanti Kau bisa mengindahkanku.

Tuhan yang Maha Pemaaf ..
Mungkin aku sempat terlarut dalam kebahagiaan sementara-Mu. Hingga aku terjatuh begitu dalam, saat Engkau menunjukkan naskah kehidupan-Mu.
Namun lihat Tuhan… Disini aku berdiri lagi dengan semampuku, tertatih tak aku pungkiri.


Tuhanku yang Maha Adil ..
Aku hanya salah satu dari sekian banyak boneka kehidupanmu yang telah Kau atur alur ceritanya. Aku sadar, aku teramat kecil untuk mengatur sebuah pembalasan.

Kau Maha Melihat dan Pelindung Tuhan ..
Saat ku memejamkan mata pun kau tahu apa yang menjadi buah perhatianku. Hanya Kau yang tahu betapa lemahnya diri ini. Hanya Kau yang tahu asal muasal, sebab musabab aku tertatih seolah ingin bersandar dibahu-Mu.
Aku percaya Tuhan ..
Kau selalu memelukku tiap kali aku butuh hangatnya pelukan
Kau selalu disampingku tiap kali aku butuh sandaran
Bahkan Kau selalu memegang erat tanganku saat aku mulai tergoda jalan keabu-abuan dunia dan Kau menuntunku kembali jalan putih-Mu

Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang ..
Lembar demi lembar naskahmu telah ku perani, Tuhan. Biarkan tetes air sebagai tanda dari adanya kekuatan. Biar pula air itu mengalir dan menghapus coretan-coretan pena dinaskahmu sebelumnya.

Tuhan ..
Lihat aku lagi ..
Aku berdiri tegak detik ini karena-Mu
Berkat uluran manis jarimu yang mampu meluruskan kembali pikiranku

Tuhanku ..
Damaikan selalu jiwaku
Juga mereka yang peduli padaku

Tuhan, pintaku satu!
Panjangkan usia mereka yang sudah susah payah banting tulang menghabiskan uang untuk memenuhi semua kebutuhanku.
Tuhan, Janjiku satu!
Orang terbaik yang Kau kirimkan itu suatu hari nanti akan tertunduk haru melihat keberhasilanku.

Inginku tak terhingga, Tuhan!
Aku ingin mereka menemaniku saat wisuda nanti
Aku ingin merasakan tulus restu mereka atas lelakiku kelak
Aku ingin mereka menjadi saksi moment sakral sekali dalam hidupku
Aku ingin mencium telapak kaki mereka
Aku ingin melihat mereka bercanda tawa dengan cucunya nanti
Aku ingin menyelimuti mereka dengan hangatnya baktiku
Aku ingin mereka menua bersamaku

Untuk yang terakhir, Tuhan.
Terima kasih Kau tak pernah letih mendengar semua keluhanku. Kau adalah obatku dan orang tuaku adalah bentuk motivasi terbesarku saat ini.
Dan mereka yang begitu peduli padaku. Kata-kata semangatnya masih begitu terniang di pikiranku seolah tidak pernah luntur untuk menyemangatiku. Tolong berkahi kehidupan mereka, Tuhan. Aku sayang mereka!

Aku percaya alur naskah kehidupan-Mu buat hidupku akan jauh lebih baik. Ini bukanlah akhir cerita, bagiku ini awal perjalanan pasang surut kehidupan. Dengan ini aku jadi tahu ke siapa dan kemana arah aku tuju...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun