Filsafat manusia memiliki metode-metode. Taukah kalian apa saja metode yang digunakan?
Filsafat manusia menggunakan metode sintesis dan reflektif. Metode sintesis dalam filsafat manusia,mensintesiskan pengalaman dan pengetahuan ke dalam satu visi. Contohnya dari sistem-sistem besar filsafat Bergson tentang “daya penggerak hidup”; filsafat Hegel tentang “Roh”; filsafat para materialis tentang hakikat “matreri”. Dengan metode sintesis maka tercapailah visi menyeluruh dan rasional tentang hakikat manusia. Dari suatu pengalaman dan pengetahuan tentang manusia,para filsof mencoba menyaring dan menggolongkan isi pengalaman dan pengetahuan ke dalam satu atau dua kategori realitas paling dasar,yaitu hakikat dari semua umat manusia.(Zainal Abidin,2006)
Yang kedua yaitu metode refleksi. Metode refleksi dalam filsafat manusia tampak dari pemikiran pemikiran filsafati besar seperti yang dikembangkan oleh Descartes,Kant,Edmund Husserl. Refleksi yang dimaksud yaitu pertanyaan tentang esensi sesuatu hal. Contohnya apakah esensi keindahan itu,apakah esensi manusa itu. Pengertian lain dari refleksi yaitu proses pemahaman diri berdasarkan pada totalitas gejala dan kejadian manusiayang sedang direnungkannya
Sedangkan ciri-ciri dari filsafat manusia itu sendiri yaitu ekstensif,intensif,dan kritis. ciri ektensif filsafat manusia yaitu luasnya jangkauan atau menyeluruhnya objek kajian yang digeluti oleh filsafat. Filsafat manusia adalah sinopsis realitas filsafat mnausia. Ciri lain dari filsafat manuisa yaitu intensif yang artinya mendasar. Filsafat adalah kegiatan intelektual yang hendak menggali inti,hakikat,akar,atau struktur dasar. Bahwa filsafat manusia hendak mencari ilmu,hakikat,akar yang melandasi kenyataan manusia,baik ynag tampak pada gejala kehidupanm sehari hari,maupun yang terdapat didalam data data dan teori ilmiah. Ciri kritis dalam filsafat manusia berhubungan dengan dua metode yang dipakainya(sintesa dan refleksi). Karena tujuannya filsafat manusia pada taraf akhir tidak lain adalah untuk memahami diri berupa ilmu pengetahuan,kebudayaan,atau ideology.(Zainal Abidin,2006).
Semoga bermanfaat ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H