Jalan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam suatu daerah. Fungsi utamanya adalah sebagai sarana transportasi yang menghubungkan berbagai lokasi. Namun, bagaimana jika jalan menuju tempat wisata banyak yang rusak? Salah satu contohnya adalah jalan menuju wisata Waduk Bendo yang berada di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Ketika saya kesana dan melewati rute Kecamatan Sambit, banyak lubang disekitarnya. Kalau saja mata tidak jeli untuk melihat, bisa saja saya terjebak lubang-lubang tersebut. Terkadang hal tersebutlah yang membuat para pengunjung malas untuk kesana karena perjalanan terasa melelahkan dan penuh ketidakpastian. Bagaimana tidak, perjalanan yang jauh tidak sebanding dengan hasil yang diharapkan.
Harapan saya ketika sampai di tempat wisata tersebut dapat disuguhkan dengan pemandangan yang indah dan sejuk. Namun ternyata pemandangan tempat tersebut tidak seperti yang saya harapkan. Tempat yang tidak tertata dan ketika siang akan terasa sangat panas. Terlepas dari hal tersebut, jalan di Ponorogo juga banyak yang rusak dan bahkan lebih parah. Tentu hal ini akan berdampak pada pendistribusian barang dan juga kegiatan ekonomi yang ada di Ponorogo. Selain dampak tersebut, terdapat juga beberapa dampak yang signifikan diantaranya:
𝟭. 𝗚𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗮𝗻 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀
Jalan yang rusak menghambat perjalanan warga, terutama bagi mereka yang bergantung pada transportasi umum. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencapai tempat kerja atau sekolah.
𝟮. 𝗣𝗲𝗻𝘂𝗿𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗞𝘂𝗮𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗛𝗶𝗱𝘂𝗽
Kesulitan dalam aksesibilitas dapat berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Misalnya, akses ke layanan kesehatan menjadi terhambat jika jalan menuju rumah sakit dalam kondisi buruk.
𝟯. 𝗞𝗲𝗿𝘂𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗘𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶
Petani dan pedagang kesulitan mengangkut hasil pertanian atau barang dagangan mereka ke pasar. Ini dapat menyebabkan penurunan pendapatan dan kerugian bagi para pelaku usaha kecil.
𝟰. 𝗥𝗶𝘀𝗶𝗸𝗼 𝗞𝗲𝗰𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗮𝗻
Jalan yang penuh lubang dan tidak rata meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Pengemudi yang tidak waspada bisa terjatuh atau tergelincir, yang berpotensi menyebabkan cedera serius.
𝟱. 𝗗𝗮𝗺𝗽𝗮𝗸 𝗟𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻
Kerusakan jalan dapat menyebabkan erosi tanah dan pencemaran lingkungan akibat limbah kendaraan yang terjebak di lubang-lubang jalan.
Hingga saat ini jalan-jalan tersebut belum ada perbaikan. Jalan yang pernah diperbaiki pun teryata cepat rusak karena perbaikan yang tak sesuai, itu saja karena desakan dari masyarakat Ponorogo. Campuran material lapis permukaan jelek, kadar aspal rendah, sehingga aspal tipis dan mudah lepas menyebabkan jalan mudah rusak.
Lalu bagaimana tanggapan pemerintah Kabupaten Ponorogo terkait jalan tersebut? Akankah pemerintah Kabupaten Ponorogo bisa lebih memperhatikan dengan permasalahan tersebut? Karena jalan rusak adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat. Dengan adanya perhatian dan tindakan dari pemerintah serta partisipasi aktif dari masyarakat, kita dapat memperbaiki kondisi jalan dan meningkatkan kualitas hidup serta perekonomian di daerah tersebut. Investasi dalam infrastruktur jalan bukan hanya investasi fisik, tetapi juga investasi untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H