Mohon tunggu...
Winda Vita Puri Dalimunthe
Winda Vita Puri Dalimunthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UINSU

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Menuju Impian

21 Juni 2024   09:22 Diperbarui: 21 Juni 2024   09:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                    JALAN MENUJU IMPIAN

     Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng pegunungan, ada sebuah sekolah dasar yang sederhana namun penuh semangat. Fasilitas yang ada terbatas, tetapi tekad dan keinginan belajar dari para murid dan guru sangat besar. Di antara mereka, ada seorang guru muda bernama Pak Budi yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak didiknya.

Suatu hari di kelas:

Pak Budi: "Anak-anak, siapa yang punya cita-cita tinggi di sini? Ayo, beritahu saya apa yang ingin kalian capai di masa depan."

Rina: "Saya, Pak! Saya ingin menjadi dokter. Saya ingin membantu orang-orang sakit di desa ini."

Pak Budi: "Bagus sekali, Rina. Menjadi dokter adalah cita-cita yang mulia. Bagaimana dengan yang lain?"

Andi: "Saya ingin menjadi insinyur, Pak. Saya ingin membangun jembatan yang besar dan kuat, agar desa kita bisa lebih mudah dijangkau."

Pak Budi: "Luar biasa, Andi! Kamu pasti bisa, asal kamu rajin belajar dan terus berusaha. Bagaimana dengan kamu, Sari? Apa yang kamu impikan?"

Sari: "Saya... saya tidak tahu, Pak. Saya suka menggambar, tapi saya tidak yakin bisa jadi apa dengan bakat saya ini."

Pak Budi tersenyum lembut. "Sari, kamu tahu, ada banyak sekali profesi yang membutuhkan kreativitas seperti yang kamu miliki. Kamu bisa menjadi arsitek, desainer, atau bahkan seniman terkenal."

Sari tersenyum malu-malu. "Benarkah, Pak?"

Pak Budi: "Tentu saja. Yang penting kamu harus percaya pada dirimu sendiri dan terus berusaha."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun