Mohon tunggu...
Winda Vita Puri Dalimunthe
Winda Vita Puri Dalimunthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UINSU

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Menuju Impian

21 Juni 2024   09:22 Diperbarui: 21 Juni 2024   09:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Budi: "Anak-anak, ini adalah akhir dari perjalanan kita di sekolah dasar, tapi juga awal dari perjalanan yang lebih besar. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar dan selalu berusaha keras. Ingatlah, di mana pun kalian berada, kalian selalu bisa mencapai apa pun yang kalian impikan."

Rina: "Terima kasih, Pak Budi. Kami akan selalu mengingat nasihat Bapak."

Andi: "Benar, Pak. Kami akan terus berusaha."

Sari: "Terima kasih, Pak Budi. Saya akan terus menggambar dan mengejar mimpi saya."

Pak Budi: "Saya bangga dengan kalian semua. Selamat berjuang, anak-anak. Masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri."

Beberapa tahun kemudian:

Pak Budi duduk di teras rumahnya, membaca surat kabar. Matanya tertuju pada sebuah artikel yang menampilkan nama-nama alumni sekolahnya yang telah meraih sukses. Dia tersenyum bangga ketika membaca bahwa Rina telah menjadi dokter yang dihormati, Andi menjadi insinyur yang membangun jembatan di berbagai daerah terpencil, dan Sari menjadi seorang desainer terkenal yang karyanya diakui di tingkat nasional.

Saat Pak Budi asyik dengan pikirannya, seorang tamu datang. Ternyata, Rina, Andi, dan Sari datang mengunjunginya.

Rina: "Pak Budi, kami datang untuk berterima kasih atas segala yang Bapak ajarkan kepada kami. Tanpa dorongan dan bimbingan Bapak, mungkin kami tidak akan berada di sini sekarang."

Andi: "Benar, Pak. Terima kasih sudah percaya pada kami dan mengajarkan kami untuk tidak pernah menyerah."

Sari: "Pak Budi, terima kasih karena telah membantu saya menemukan dan mengembangkan bakat saya. Saya sekarang bisa melakukan apa yang saya cintai setiap hari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun