Pak Budi: "Anak-anak, ini adalah akhir dari perjalanan kita di sekolah dasar, tapi juga awal dari perjalanan yang lebih besar. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar dan selalu berusaha keras. Ingatlah, di mana pun kalian berada, kalian selalu bisa mencapai apa pun yang kalian impikan."
Rina: "Terima kasih, Pak Budi. Kami akan selalu mengingat nasihat Bapak."
Andi: "Benar, Pak. Kami akan terus berusaha."
Sari: "Terima kasih, Pak Budi. Saya akan terus menggambar dan mengejar mimpi saya."
Pak Budi: "Saya bangga dengan kalian semua. Selamat berjuang, anak-anak. Masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri."
Beberapa tahun kemudian:
Pak Budi duduk di teras rumahnya, membaca surat kabar. Matanya tertuju pada sebuah artikel yang menampilkan nama-nama alumni sekolahnya yang telah meraih sukses. Dia tersenyum bangga ketika membaca bahwa Rina telah menjadi dokter yang dihormati, Andi menjadi insinyur yang membangun jembatan di berbagai daerah terpencil, dan Sari menjadi seorang desainer terkenal yang karyanya diakui di tingkat nasional.
Saat Pak Budi asyik dengan pikirannya, seorang tamu datang. Ternyata, Rina, Andi, dan Sari datang mengunjunginya.
Rina: "Pak Budi, kami datang untuk berterima kasih atas segala yang Bapak ajarkan kepada kami. Tanpa dorongan dan bimbingan Bapak, mungkin kami tidak akan berada di sini sekarang."
Andi: "Benar, Pak. Terima kasih sudah percaya pada kami dan mengajarkan kami untuk tidak pernah menyerah."
Sari: "Pak Budi, terima kasih karena telah membantu saya menemukan dan mengembangkan bakat saya. Saya sekarang bisa melakukan apa yang saya cintai setiap hari."