Mohon tunggu...
Winny Yuliana
Winny Yuliana Mohon Tunggu... -

Late teenager, almost early adult. I often lose my own mind but am here to share what I've been thinking and influencing you all. Critics and I'll be great!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Energi Bersih Untuk Semua

9 Desember 2011   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Telah menjadi suatu rahasia umum bahwa bahan bakar fosil, yang kerap kali menjadi sahabat perjalanan revolusi industri, tengah mengalami penyusutan. Bahkan jumlah bahan bakar fosil diramalkan akan habis dalam kurun waktu 50 tahun. Selain jumlahnya yang kian merosot, emisi yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pun tidak ramah lingkungan. Lama kelamaan umat manusia tidak hanya akan mengalami krisis energi, namun juga krisis lingkungan tempat umat manusia hidup.

Kebutuhan umat manusia terhadap energi bersih tidak dapat disangkal lagi. Berbagai pihak telah menggalakkan pencarian energi alternatif yang ramah lingkungan. Invensi-invensi terkait energi bersih telah ditemukan—meskipun secara ekonomis belum terjangkau masyarakat—misalnya solar cell, geotermal, dan bio fuel. Di antara invensi terkait energi bersih, bio fuel—di mana akan dibahas dalam artikel ini ialah bio diesel—menempati posisi yang paling ekonomis dan terjangkau masyarakat keberadaannya.

Bio fuel yang tengah beredar di masyarakat sebenarnya adalah campuran antara 5% bio diesel (bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati) dan 95% solar. Dibandingkan dengan solar yang memiliki bilangan oktan 48, biosolar memiliki bilangan oktan 51, di mana bilangan oktan menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk terbakar. Selain itu, sulfur sebagai emisi terkandung sebanyak 300ppmdi saat emisi sulfur yang terkandung dalam solar sebanyak 3.500ppm. Sulfur mempercepat korosi mesin dan sulfur oksida di udara dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.

Jadi masihkah kita menggunakan solar dan menyakiti lingkungan sementara kita memiliki alternatif lain sambil berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan hidup? Tidak ada salahnya mencoba. (Winny Y.)

Refrensi: PT. Kreatif Energi Indonesia. (2011, 9 Desember). Tes Biosolar Pertamina. Diakses pada 9 Desember 2011 dari http://www.indobiofuel.com/Tes%20Biosolar%20Pertamina.php

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun