Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sengkewe adalah Kopi Asli Gayo

10 Maret 2021   09:17 Diperbarui: 10 Maret 2021   09:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun kopi Sengkewe yang ditemukan di hutan Gayo . Diperkirakan kopi endemik Gayo. Foto wrb koleksi pribadi

Fauzan Azima , mantan Panglima GAM Linge  menyatakan bahwa Sengkewe adalah kopi asli Gayo.

Hal ini diperkuat dengan temuan tanaman jenis kopi di hutan belantara di Gayo.  "Sengkewe banyak ditemukan di belantara Gayo. Daun buahnya mirip kopi. Hanya saja buahnya sedikit berbeda", tegas Fauzan.

Fauzan menunjuk tanaman kopi Gayo , Sengkewe yang didapat di sebuah kawasan hutan Gayo Lues. Sengkewe tersebut, ulas Fauzan ditemukan di tiga hari perjalanan darat. "Kawasan tersebut sudah dipetakan tim survei. Lengkap dengan titik koordinatnya" kata Fauzan.

Sengkewe ini tidak tumbuh seperti kopi yang dibudidayakan saat ini. Tapi tumbuh jarang- jarang di dalam hutan . Namun bisa dikenali.


"Saya juga menemukan Sengkewe di Wih Musiu , Samarkilang" ucap Fauzan. Dikatakan, Sengkewe dulunya diambil daunnya, lalu dipanaskan atau dibakar dan dijadikan teh.

Sementara kopi arabica sekarang adalah kopi yang dibawa oleh Belanda, sebutnya. Dari pengamatan. Daun Sengkewe lebih kecil. Demikian juga buahnya.

Biji kopi Sengkewe yang telah matang , mengandung rasa beda dengan kopi arabica biasa.

"Kita berharap bisa kembangkan dan budidayakan Sengkewe ini", harap Fauzan Azima.

Fauzan Azima, mantan Panglima GAM, berharap Sengkewe bisa dibudidayakan karena selam ini dibiarkan tumbuh liar di hutan Gayo. Foto wrb koleksi pribadi
Fauzan Azima, mantan Panglima GAM, berharap Sengkewe bisa dibudidayakan karena selam ini dibiarkan tumbuh liar di hutan Gayo. Foto wrb koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun