Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sanskerta ditulis di Batu

26 Agustus 2020   10:29 Diperbarui: 26 Agustus 2020   16:52 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Atu Berukir di Umang Isaq, Takengon. Dari abad ke-10 Masehi. Foto Fauzi Ramadhan

Juga ditemukan pada tumpukan batu di Situs Atu Berukir, suluran suluran dan rumbai singa.

Situs Atu Berukir menyimpan dan membuktikan arkeologi klasik Indonesia. Bahwa pada abad ke 10 Masehi telah ada kelompok masyarakat yang menganut agama Hindu di Umang Isaq.

Hal ini diketahui dari ukiran pada batu yang dibiarkan begitu saja di Kampung tersebut. Batu ini mulai rusak dan terancam hancur bila tidak dilestarikan.

Gambar pada batu Umang itu, adalah trisula, Yantra dan paleografi aksara 'ksa'.

Dr. Margaretha, pakar tulisan kuno Balar Medan . Foto Win Ruhdi
Dr. Margaretha, pakar tulisan kuno Balar Medan . Foto Win Ruhdi
Asal kata LINGE  berasal dari kata LINGGA. Yang mengalami perubahan suara dan merupakan personifikasi dari dewa Siwa.

Mendale juga merupakan katadalam bahasa Sansekerta. Dan dapat dihubungkan dengan kata Mandala.

Bahwa pada abad ke -10 Masehi daerah Linge dihuni masyarakat memeluk agama Hindu. Dan daerah tersebut merupakan sebuah MANDALA.

Barulah abad ke -11 hingga abad 20 berdiri kerajaan Linge di daerah Umang Isaq, Kecamatan Linge, Takengon , Aceh Tengah, NAD. Dengan raja raja yang pernah bertahta di daerah Linge.

Ini berarti Mendale adalah Mandala. Linge adalah Lingga. Berasal dari Bahasa Sanskerta

Situs Atu Berukir di Umang Isaq. Temuan spektakuler abad 10 M di Gayo. Foto. Fauzi Ramadhan
Situs Atu Berukir di Umang Isaq. Temuan spektakuler abad 10 M di Gayo. Foto. Fauzi Ramadhan
 ( Sumber : Aceh dalam Perspektif Sejarah dan Arkeologi. Cakra Press bekerjasama dengan Balai Arkeologi Medan.2015. Cetakan Pertama)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun