Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

200 Tahun Tanpa Kehidupan di Gayo

24 Agustus 2020   12:27 Diperbarui: 24 Agustus 2020   12:16 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia Prasejarah di Gayo. Foto koleksi pribadi

Dari ekskavasi Ceruk Mendale dan Ujung Karang, Takengon, ditemukan bekas erupsi gunung berapi. Dari tanah erupsi tersebut diketahui bahwa tidak bekas kehidupan selama hampir 200 tahun.

Yang sedang saya teliti, erupsi tersebut berasal dari letusan gunung api dimana?", rinci Doktor Ketut.

Menurut Ketut, pembentukan masyarakat Gayo, tidak instant. Rumit dan proses waktu yang panjang.

Tahukah anda bahwa di Situs Loyang Mendale, Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, ada ras manusia seperti orang Papua.

Loyang Mendale. Lokasi hunian manusia prasejarah di Gayo yang terletak di dekat Kota Takengon. Foto, koleksi pribadi
Loyang Mendale. Lokasi hunian manusia prasejarah di Gayo yang terletak di dekat Kota Takengon. Foto, koleksi pribadi
"Ras manusia seperti Papua itu, migrasi pertama tahun 8430 lalu atau 80 BP di Gayo", kata Doktor Ketut Wiradnyana, Peneliti prasejarah yang juga kepala Balai Arkeologi Medan.

Dijelaskan Ketut, migrasi pertama yang bertarik tahun 8430 ditemukan fragmen tulang gajah. Hingga migrasi manusia kedua dan ketiga, ditemukan kerangka berusia 3000 tahun lalu.

Manusia Prasejarah di Gayo. Foto koleksi pribadi
Manusia Prasejarah di Gayo. Foto koleksi pribadi
Migrasi manusia prasejarah di Gayo berlangsung sangat lama dan diantara migrasi tersebut terjadi kawin-mengawin. Periode migrasi itu ternyata berasal dari ras berbeda.

Migrasi kelima, ditemukan ras yang mirip orang India saat ini. "Dari temuan prasejarah di Gayo, daerah ini sudah sejak lama mengenal keberagaman ras", ungkap Ketut.

Dr.Ketut W dan Lukas , peneliti Balar Medan di Loyang Mendale, Takengon. Foto. Koleksi pribadi
Dr.Ketut W dan Lukas , peneliti Balar Medan di Loyang Mendale, Takengon. Foto. Koleksi pribadi
Ceruk Mendale adalah gua kecil, seperti shelter, tak jauh dari Danau Luttawar. Dulu, diduga, permukaan Danau, berada persis di depan Ceruk Mendale. Hingga tidak heran, kawasan Mendale dan Ujung Karang adalah hunian prasejarah.

Hebatnya, hasil uji DNA, antara pemilik Ceruk Mendale dan Ujung Karang dengan kerangka manusia prasejarah disana, sama. Meski kerangka tersebut sudah berusia ribuan tahun.

Temuan Batu Kapak Persegi di Loyang Mendale. Juga ditemukan kapak Persegi di lokasi yang sama. Foto koleksi pribadi
Temuan Batu Kapak Persegi di Loyang Mendale. Juga ditemukan kapak Persegi di lokasi yang sama. Foto koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun