Ketika cinta bersemi dalam hatiku
pikiranku berkata bahwa dia adalah jodohku
namun nyatanya dia sudah punya kekasih
Dalam kesempatan lain pikiranku pun berbisik
bahwa sebaiknya aku rebut dia dari kekasihnya
namun lagi-lagi hatiku berteriak
Jangan! biarkan cinta itu berjalan apa adanya
agar membuat dia menjadi makin dewasa dan mengerti akan kehidupan
Diwaktu aku terpuruk dan tak berdaya
dia selalu datang dan memberi semangat
Ucapannya bagaikan air menyiram pohon yang layu
Dan semua itu membuatku kuat lagi
Seriang aku termenung di malam hari
Cinta macam apakah ini Tuhan?
Mungkinkah cinta ini datang diwaktu yang tidak tepat?
Adakah rencana indah untuk kasih ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H