KRITERIA umum pemimpin ideal, sebenarnya sederhana; responsif, cepat tanggap dan harus menjadi problem solving. Sang pemimpin harus mau mendengarkan keluhan rakyatnya. Lalu, segera membereskan problem yang ada, secara cepat, tepat dan berhasil guna. Artinya, pemimpin di level manapun, seharusnya selalu ada dan hadir dalam setiap problem warganya.
Dengan pengertian seperti itu, menarik mencermati layanan aduan cepat via pesan singkat (SMS) yang belakangan ini dijalankan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang karib disapa Ahok itu membuka layanan SMS aduan melalui sejumlah nomor handphone.
Warga ibukota bisa mengadukan beragam hal, atau sekedar curhat berbagai masalah ke nomor HP 0811944728, 081927666999, 085811291966. Cukup kirim ke satu nomor, Ahok menjamin semua pasti terbaca. Memang tidak semua dibacanya, tetapi sesekali, mantan Bupati Belitung Timur itu membalas sendiri SMS warga. Kebanyakan, dilakukannya di akhir pekan, di sela kesibukannya yang tak pernah berkurang, meski di hari libur.
Satu yang pasti, Ahok menjamin, semua pengaduan itu sampai kepadanya: "Kita respon semua. Pengaduannya macam-macam, tapi umumnya mirip-mirip, semua mirip-mirip. Ya macam-macam, ada yang soal hukum."
Maka seperti diungkap sejumlah media, setidaknya sampai Jumat, 19 September 2014, ada dua warga yang secara terbuka memuji layanan aduan cepat Pemprov DKI Jakarta itu.
Seperti apa efektifitas layanan SMS Ahok itu, bacalah penuturan Muhammad Yusrizki dan Andari Karina Anom. Kedua warga Jakarta itu sempat membuat aduan via SMS ke Ahok dan mendapat respons sangat cepat atas masalah mereka.
Yusrizki ramai diberitakan setelah lewat facebook memposting perubahan jalan di depan rumahnya yang cepat, di luar ekspektasinya. Awalnya, dia mengirim aduan ke nomor telepon yang dipajang Wagub Ahok, di akun twitternya, 081927666999. Tak lama, datang orang dari Dinas Pekerjaan Umum, yang memperbaiki jalanan rusak itu. Beres.
Kini di jalan buntu di depan rumah Yusrizki itu, anak-anak bisa bermain sepeda. Orang-orang tua bisa jalan kaki dengan aman, atau dengan kursi rodanya, tanpa takut tersandung batu. Maka mengalirlah pujiannya untuk responsifnya Ahok, yang sebentar lagi duduk di kursi Gubernur DKI itu.
"Ahok tidak hebat. Dia hanya menjalankan yang semestinya dilakukan seorang gubernur/wagub dalam memberikan pelayanan publik, yang sayangnya tidak dilakukan oleh gubernur/wagub sebelumnya. Jaman sepertinya bener-benar sedang berubah. Pemerintah dan pemimpin sudah mulai hadir dalam bentuk paling sederhana; melayani masyarakatnya! Semoga ini pertanda baik untukk Jakarta dan Indonesia." Kurang lebih begitu testimoni Yusrizki di akun facebooknya.
Cerita yang kurang lebih sama, diungkapkan Andari juga lewat jejaring sosial. Sebelumnya, Andari mengeluhkan lampu penerangan jalan di depan rumahnya yang sudah lama mati dan tak berfungsi. Dia mengirim keluhan itu ke nomor 085811291966.
Dalam waktu tiga hari, tiga petugas Penerangan Jalan Umum (PJU) Pemda DKI ke rumah Andari. Petugas mengabarkan, SMS-nya sudah dibaca. Pihak JPU juga telah memeriksa kerusakan lampu-lampu jalan seperti dikeluhkan Andari itu. Yang lebih penting lagi, malamnya jalan yang dikeluhkannya itu sudah kembali terang benderang.
"Terima kasih gubernurku, Pak Ahok," tulisnya di akun facebook.
Pastilah bukan hanya Yusrizki dan Andari yang tersenyum setelah itu. Keluarga, tetangga dan boleh jadi seluruh warga DKI bakal berterima kasih. Pasalnya, keluhannya segera direspon, lalu diselesaikan dengan baik. Tidak pakai lama, seperti yang sudah-sudah.