Mohon tunggu...
Win Winarto
Win Winarto Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk selalu bermanfaat dengan menjadi pemerhati politik, ekonomi dan perbankan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gertak Sambal Hashim Djojohadikusumo

9 Oktober 2014   05:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:47 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan mendapat kekuasaan di sebagian besar kursi kepemimpinan parlemen itu, KMP menurut Hashim, akan mengajukan kekuatan veto bagi sejumlah posisi dalam kewenangan Presiden. KMP akan mengajukan kekuatan veto atas 100 posisi dalam kewenangan presiden. Antara lain, penetapan Kapolri, Panglima TNI, hakim di Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi.

Dengan semangat itu, Hashim mengibaratkan hubungan Jokowi dengan DPR dalam lima tahun ke depan akan mirip dengan yang terjadi di Amerika Serikat ketika Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat seringkali menghadapi kebuntuan di kongres yang dikuasai Partai Republik.

Dalam wawancara lainnya, Hashim Djojohadikusumo menegaskan, pihaknya akan menggunakan segala kekuatan (politik) untuk menginvestigasi dan menghambat Jokowi. Kepada Reuters, Hashim menyebutkan, investigasi itu termasuk pada kasus dugaan korupsi pembelian bus TransJakarta buatan China senilai Rp1,1 triliun saat Jokowi menjadi Gubernur DKI.

Kasus lainnya, dugaan penyimpangan anggaran pendidikan saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

Gertak sambal

Sampai semua itu terbukti, bolehlah kita bilang, pernyataan Hashim itu hanyalah gertak sambal belaka. Apalagi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan berjanji tak akan menghambat proses pelantikan presiden terpilih, Joko Widodo. MPR justru akan mensukseskan pelantikan Jokowi-JK, 20 Oktober mendatang.

“Ini harus betul-betul kita sukseskan karena ini menjadi tonggak keberhasilan proses demokrasi kita,” kata Ketua Partai Amanat Nasional itu, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/10).

Malah, Zulkifli juga mengklaim koalisi pendukung Prabowo di MPR tak akan menjegal pemerintahan Jokowi. Menurut mantan Menteri Kehutanan itu, MPR lembaga perekat yang menyatukan perbedaan dalam pemerintahan.

Setelah ditetapkan sebagai Ketua MPR, Zulkifli mengingatkan agenda terpenting MPR RI selanjutnya, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Mari kita sukseskan tugas pertama kita ini dengan baik."

Di luar itu, Koordinator Nasional Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan ratusan ribu warga akan turun ke jalan mengawal secara langsung pelantikan Jokowi sebagai presiden. Ratusan ribu orang itu, datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga dari luar Pulau Jawa. "Mereka datang atas aspirasi sendiri dan akan bergabung di Jakarta," kata Budi kepada Tempo, Rabu (8/10).

Massa Projo mulai membanjiri Jakarta sehari sebelum pelantikan. Sesuai rencana, ada beberapa lokasi di Jakarta yang akan menjadi konsentrasi massa berkumpul. Di antaranya di gedung MPR/ DPR, tempat Joko Widodo dilantik dan lokasi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun