Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah cabang manajemen yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan proses produksi serta penyediaan layanan dalam suatu organisasi. Ini melibatkan perencanaan, pengendalian, dan alokasi sumber daya seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan informasi untuk mencapai tujuan operasional yang telah ditetapkan. Dengan mengutamakan konsep efisiensi, produktivitas, dan kualitas, manajemen operasional bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional dan memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Di dalam manajemen operasional, terdapat aspek penting seperti perencanaan kapasitas, peramalan permintaan, dan pengaturan alur kerja untuk mencapai produksi yang efisien. Selain itu, manajemen persediaan, pengendalian kualitas, dan penggunaan teknologi juga menjadi fokus utama. Manajemen operasional berupaya untuk menciptakan proses produksi yang lancar, meminimalkan pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk atau layanan yang berkualitas tinggi dalam waktu yang tepat.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen operasional, organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi. Metode seperti lean manufacturing, Six Sigma, dan Total Quality Management (TQM) adalah beberapa pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan  ni, membantu organisasi mencapai kinerja operasional yang optimal dan memperkuat posisi mereka di pasar.
Pengertian Manajemen Operasi
Manajemen Operasi adalah konsep yang menggabungkan dua elemen utama, yaitu manajemen dan operasi. Manajemen merujuk pada proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal. Sementara itu, operasi mengacu pada kegiatan yang melibatkan transformasi input menjadi output atau kegiatan yang menambah nilai baru. Dengan demikian, Manajemen Operasi dapat dijelaskan sebagai kegiatan yang mengatur atau mengelola sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output secara optimal. Novitasari (2022). Manajemen Operasional merupakan suatu proses yang terus-menerus dan efektif yang menggunakan berbagai fungsi manajemen untuk mengintegrasikan sumber daya secara efisien guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Herjanto (2015).
Menurut Heizer & Render (2015), Manajemen Operasi merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan cara mengubah input menjadi output. Dalam konteks ini, aktivitas- aktivitas tersebut mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian proses produksi atau pelayanan, dengan fokus pada efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Sedangakan menurut Wijaya (2020), Manajemen operasi adalah suatu bentuk pengelolaan yang komprehensif dan optimal terhadap berbagai aspek, termasuk tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku, atau produk apa pun yang dapat diolah menjadi barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.
Dari penjelasan dan pendapat yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan mengelola sumber daya untuk mengubah input menjadi output dengan tujuan menambah nilai guna suatu barang secara efektif dan efisien. Ini mencakup pengelolaan berbagai aspek operasional untuk memastikan bahwa proses transformasi dari input menjadi output dilakukan dengan efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan nilai dari produk atau layanan yang dihasilkan.
Tujuan Manajemen Operasi
1. Efisiensi: Meningkatkan efisiensi berarti menggunakan sumber daya perusahaan secara optimal untuk menghasilkan output tertinggi dengan biaya yang minimal. Hal ini mencakup penggunaan tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan waktu secara efisien dalam proses produksi. Dengan meningkatkan efisiensi, perusahaan dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan profitabilitasnya.
2. Produktivitas: Produktivitas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Dengan memfokuskan upaya pada memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan menghindari pemborosan sumber daya, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya secara keseluruhan.
3. Ekonomi: Tujuan mengurangi biaya produksi bertujuan untuk menjaga agar biaya produksi tetap rendah tanpa mengorbankan kualitas atau kepuasan pelanggan. Dengan meminimalkan biaya produksi, baik itu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, maupun biaya overhead lainnya, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya.
4. Kualitas: Fokus pada peningkatan kualitas bertujuan untuk memastikan bahwa barang dan jasa yang dihasilkan memenuhi atau bahkan melebihi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, perusahaan dapat membangun reputasi yang baik, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan membedakan dirinya dari pesaing.
5. Reduksi waktu proses: Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi dan responsivitas perusahaan terhadap perubahan pasar. Dengan mengoptimalkan waktu yang digunakan dalam setiap langkah produksi, perusahaan dapat meningkatkan fleksibilitasnya dalam memenuhi permintaan pelanggan dan mengurangi biaya produksi yang tidak perlu.
Fungsi Manajemen Operasi
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan dari bagian operasional organisasi perusahaan dan merancang program yang sesuai. Selain itu, kebijakan dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan perusahaan dapat diatur melalui manajemen operasi. Sebagai contoh, dalam fungsi perencanaan ini, peran dan fokus operasi perusahaan ditentukan. FokusÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI