Mohon tunggu...
Winarti
Winarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beralih ke Digital, Media Cetak Jarang Diminati

3 Desember 2022   14:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   21:16 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Metro, Kehadiran media sosial saat ini sudah menjadi pemikat para masyarakat milenial, terlebih mudah untuk mendapatkan informasi-informasi dengan cepat, namun semenjak maraknya pemberitaan online kini para pedagang koran keliling mendapatkan dampaknya.

 Harun 51 tahun, seorang penjual koran keliling mengatakan  saat sedang diwawancara "apalagi koran yang dulu hampir setiap pagi, bahkan setiap hari menjadi santapan pembaca berita, kini mulai hilang peminatnya," Jumat (30/11)

Panani berjualan koran setiap pagi hingga menjelang siang biasanya berkeliling di lampu merah Jln, Ah Nasution, Imopuro, kecamatan Metro Pusat, kota Metro.

Dia juga mengungkapkan dulu hampir setiap hari ia mengantarkan koran-koran ke rumah sakit, sekolah-sekolah dan perkantoran, namun semenjak ramainya pemberitaan di media sosaial Panani merasakan dampaknya karna sudah jarang peminatnya.

"Dulu harga koran seribu, kini menjadi 2 ribu hingga 3 ribu rupiah, tapi semakin lama semakin hilang peminatnya, pas masih 2018 kebawah sampai 2010 ke atas masih dibilang bagus tapi sekarang 2022 sebentar lagi 2023 sepertinya akan terlupakan. Saya dulu hampir berhenti jualan koran karna ya itu udah ngak ada lagi pelanggan saya, peminatnya udah pada ilang, tapi ya gini dari pada saya bingung kerja apa jadi tiap hari di lampu merah". 

Semenjak hadirnya media sosial ditengah-tengah masyarakat memang media cetak sekarang lebih sedikit peminatnya. Apalagi koran yang dulu setiap pagi, bahkan tiap hari menjadi santapan pembaca berita, kini mulai hilang peminatnya. 

Penghasilan dari penjualan koran yang tiap hari tidak menentu dan beresiko karna berjualan di jalan raya membuatnya harus mencari pekerjaan sampingan selain berjualan koran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun