"Kudapat kabar, dari setitik rindu yang kembali terlihat pada radar."
Terlihat lagi, bintik rindu yang sempat menghilang
Ditelan ego dan kekanak-kanakan
Di sana, dirimu, masih memiliki satu tempat
Di tepi jurang, saat ‘ku tak lagi punya tali untuk menggantung
Pernah kau tabur pupuk untuk ladangku yang sempat kemarau
Sekarang terimalah buah kasih dari hasil bertahan, tapi bukan lagi seperti dahulu
Hanya anggap aku sebagai angin yang datang saat kau sepi
Hanya jadi hujan, saat kau merasa sedikit lagi mati
‘Ku harap kau pun begitu, tak lagi membawa retak yang dulu dibagi
Jangan, kali ini biarkan cinta lebih suci dan abadi
Di helai doa dan setapak berkah di setiap kita melangkah
Melebur menjadi masa lalu, namun tidak dengan senyuman yang menjadi kisah.
Cihaurbeuti, 02 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H