Sinetron ecek-ecek katanya
Masih menatap heran mereka yang tertawa
Terpingkal-pingkal dengan tanpa rasa bersalah
Kemalangan yang menurutnya murah ini
Mampu dibelinya dengan suara-suara menganggu itu
Seakan kemalangan yang menimpanya adalah musibah paling keren
Sedang 'kesusahan' tidak pernah mengatakan dirinya punya martabat
Semua yang tertimpa musibah tidak pernah mau dirinya celaka
Mereka yang bangkrut dan pernah kaya justru memalukan
Terlebih dahulunya orang yang sempat mencuri melalui uang-uang receh tetangganya
Saat tak ada yang tahu kita berdecak kagum soal kesuksesannya
Sekarang sudah tidak bisa, sedikit menjelaskan bahwa kesulitan tidak ada yang keren
Semuanya berujung pembunuhan dan kemarahan, menangis di atas kebahagiaan orang lain dan menatap makanan seperti bangkai baru mati
Apa yang membuat mereka kehilangan akal
Menenun suara sumbang hingga menimbulkan kerusuhan
Saat pemilihan warna benang tak sama
Saling menjunjung tinggi nilai-nilai yang dilupakan
Selanjutnya, kembali mengolok-olok kesulitan orang.
Cihaurbeuti, 29 Februari 2024
12:30
Dalana WK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H